KEMENAG PONTIANAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PONTIANAK, JL. ZAINUDDIN NO.4 KOTA PONTIANAK

MUSIBAH MINA , MARI KITA HADAPI DENGAN KEBERSAMAAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak Drs. H. Dja’far.A,M.Si pada senin pagi (5/10/2015) menyampaikan jumlah jama’ah haji kota pontianak yang meninggal dalam musibah Mina. “Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa jama’ah haji kita,khususnya Kota Pontianak memang  mengalami cobaan dari Allah SWT,Tuhan Yang Maha Esa. Sampai hari ini beritanya masih tetap empat belas orang yang dinyatakan meninggal,” katanya kepada pegawai peserta Apel Senin Pembinaan di Halaman Kantor.

 

KPA Kemenag Kota Pontianak ini menambahkan bahwa masih ada jamaah yang belum diketaui keberadaannya. ” Sampai hari ini tanggal lima, masih tiga orang lagi yang belum pulang ke Hotel atau belum tahu keberadaannya, yaitu suaminya ibu Rini,istrinya pak Abdurrahim yang di Prof.Hamka dan suaminya almarhum ibu Popon yang di Mujahiddin,” tambahnya.

 

Mantan Kepala Kantor Kemenag Mempawah ini mengajak para pegawai yang hadir untuk mendo’akan para tamu Allah tersebut. “InsyaAllah jamaah kita, besok, untuk rombongan kloter empatbelas ,mereka sudah menuju Madinah untuk arba’in,lebih kurang delapan hari disana,pulang ke tanah air. Ya kita berdo’a, mudah-mudahan semua jama’ah kita khususnya jamaah Indonesia yang dinyatakan hilang,cepat ditemukan,karena prosesnya itu sangat sulit.Tadi pagi saya dengar radio,setiap turun dari container itu difoto,masih ada empat container,” ajaknya.

 

Pejabat yang pernah bertugas di Kemenag Kota Singkawang ini menuturkan bahwa musibah yang terjadi merupakan ujian dari Allah SWT. ” Itu adalah satu cobaan dari Allah SWT, sekaligus menjadi pelajaran, evaluasi bagi kita yang masih hidup. Terutama kita Kementerian Agama yang memang diamanahkan oleh pemerintah, dipercayakan untuk mengelola haji yang memang sejak dulu setiap tahun itu punya persoalan bervariasi. Tahun ini beda cobaannya, tahun kemarin dan seterusnya. Jadi, tidak ada yang sama setiap tahun itu, kenapa ? karena jamaahnya pun setiap tahun berganti, tipikal, persoalan-persoalan manusia yang datang kesana tidak ada yang sama. Kita tidak tahu ,bagaimana hubungannya dengan Allah SWT , tapi kenyataannya seperti itu,” tuturnya.

 

Pada kesempatan tersebut, suami dari seorang lawyer ini mengungkapkan usaha-usahanya dalam menenangkan keluraga para korban Mina dan menyampaikan informasi pada keluarga jamaah haji sebagai wujud tanggungjawabnya. “ Dari awal, kamis lebaran itu saya sudah mulai bergerak sendiri. Saya kontak terus di Batam sana, sampai malam, besoknya dan seterusnya. Sampai tadi malam cek lagi, tiada penambahan, ada penambahan tapi bukan dari kelompok kita (bukan dari Kota Pontianak). Hari jum’at itu, pertama, saya sampai tidak shalat jum’at karena pergi ke rumah almarhumah Busyasyah yang di Jalan Imam Hambal, suaminya empat hari berikutnya dinyatakan meninggal. Malamnya ke rumah almahumah Popon, suaminya sampai hari ini belum ketahuan. Besok malamnya lagi , saya ke Untan, pulang dari situ saya ke Suwignyo sendiri .Besok malamnya lagi, saya ditelpon dengan dibentak-bentak, itulah resiko jabatan. Padahal siang kita sudah sampaikan bahwa belum ketemu, jam sebelas malam kesana, jangan dipersilahkan duduk, ,dibentak-bentak. Mana tanggungjawabnya Kementerian Agama ?, Saya bilang: “ inilah pak tanggung jawab saya, saya datang kesini bentuk tanggung jawab saya,” .Tidak berhenti , besoknya terus berputar. Tapi sekali lagi , ada yang menyambut baik, ada yang cuek,” ungkapnya.

 

H. Dja’far menjelaskan bahwa musibah haji adalah persoalan yang harus dihadapi bersama.” Inikan masalah nasional, masalah umat. Saya mengingatkan kita semua, ini adalah tugas kita bersama. Oleh karena itu, kita utamakan kebersamaan. Maksud saya , ada kebersamaan dalam situasi seperti itu ,jangan dilepas sendiri kepala kantornya bergerak. Saya minta semuanya terutama keluarga besar Kementerian Agama ,mulai dari KUAnya, penyuluhnya, semua yang terkait, biasa membantu tolong dibantu. Berikan informasi yang positif kepada keluarga-keluarga korban. Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah mendampingi saya turun kelapangan (mengunjungi keluarga korban),” jelasnya .

0 Response to "MUSIBAH MINA , MARI KITA HADAPI DENGAN KEBERSAMAAN"

Posting Komentar