بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Radikal Bebas Pemicu Penyakit Kronis
DokterSehat.Com
– Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga
molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil
elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari
hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil
penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain.
Sumber radikal bebas
Saat tubuh menggunakan oksigen, sekitar 1-2 persen sel-sel akan menjadi rusak dan berubah menjadi radikal bebas. Radikal bebas adalah sebutan untuk sel-sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif tertentu. Disebut bebas karena sel-sel ini kehilangan molekul penting yang membuat mereka dapat mendatangkan kerusakan jika bertemu dengan molekul lain. Tidak hanya merusak sel lain, radikal bebas juga tidak jarang merusak DNA yang menjadi benih tumbuhnya penyakit.
Satu sel yang rusak dapat dengan cepat merusak sel lain. Saat DNA berubah, sel tersebut bisa bermutasi dan berkembang secara tidak normal dengan cepat. Proses inflamasi dan cedera juga dapat memproduksi radikal bebas.
Selain berasal dari proses dalam tubuh, radikal bebas juga terdapat dalam bahan-bahan lain dari sekitar. Sumber radikal bebas utama berasal dari :
• Ozon.
• Radiasi X-ray.
• Polusi udara dan asap rokok
• Makanan dan air yang terkontaminasi racun dan pestisida
• Minuman keras
• Sebagian produk industry
Oleh karenanya, penting untuk membatasi konsumsi bahan-bahan di atas dan melindungi diri dari paparan X-ray.
Dampak radikal bebas
Agar fungsi fisiologis berjalan dengan baik, perlu adanya keseimbangan antara kadar radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, namun jika kadar radikal bebas melampaui kemampuan tubuh untuk mengelolanya, maka akan timbul kondisi yang disebut stres oksidatif (oxidative stress). Radikal bebas dapat menyerang dan menyebabkan kerusakan pada berbagai sel tubuh. Asam nukleat, lipid, dan protein adalah unsur-unsur yang bisa terkena dampaknya. Berikut ini beberapa dampak radikal bebas terhadap tubuh :
• Stres oksidatif menjadi faktor utama penyebab inflamasi, seperti sindrom gangguan pernapasan pada orang dewasa, artritis, penyakit iskemik (stroke dan sakit jantung), tekanan darah tinggi, preeklamsia, Alzheimer, dan banyak penyakit lain.
• Paparan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel kulit. Sementara radikal bebas dapat menyerang organ dalam, seperti radikal bebas pada rokok menyerang sel paru-paru.
• Kanker dan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah adalah dua pembunuh utama yang dikaitkan dengan serangan radikal bebas.
• Penelitian menemukan bahwa radikal bebas menyebabkan kerusakan sel yang erat hubungannya dengan penuaan.
Kunci untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas adalah dengan menjalani pola makan sehat dengan bahan makanan yang kaya dengan antioksidan, seperti aneka buah dan sayur segar.
BACA JUGA : Awas, Kebiasaan Multitasking Bikin Otak Menciut
Sumber radikal bebas
Saat tubuh menggunakan oksigen, sekitar 1-2 persen sel-sel akan menjadi rusak dan berubah menjadi radikal bebas. Radikal bebas adalah sebutan untuk sel-sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif tertentu. Disebut bebas karena sel-sel ini kehilangan molekul penting yang membuat mereka dapat mendatangkan kerusakan jika bertemu dengan molekul lain. Tidak hanya merusak sel lain, radikal bebas juga tidak jarang merusak DNA yang menjadi benih tumbuhnya penyakit.
Satu sel yang rusak dapat dengan cepat merusak sel lain. Saat DNA berubah, sel tersebut bisa bermutasi dan berkembang secara tidak normal dengan cepat. Proses inflamasi dan cedera juga dapat memproduksi radikal bebas.
Selain berasal dari proses dalam tubuh, radikal bebas juga terdapat dalam bahan-bahan lain dari sekitar. Sumber radikal bebas utama berasal dari :
• Ozon.
• Radiasi X-ray.
• Polusi udara dan asap rokok
• Makanan dan air yang terkontaminasi racun dan pestisida
• Minuman keras
• Sebagian produk industry
Oleh karenanya, penting untuk membatasi konsumsi bahan-bahan di atas dan melindungi diri dari paparan X-ray.
Dampak radikal bebas
Agar fungsi fisiologis berjalan dengan baik, perlu adanya keseimbangan antara kadar radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, namun jika kadar radikal bebas melampaui kemampuan tubuh untuk mengelolanya, maka akan timbul kondisi yang disebut stres oksidatif (oxidative stress). Radikal bebas dapat menyerang dan menyebabkan kerusakan pada berbagai sel tubuh. Asam nukleat, lipid, dan protein adalah unsur-unsur yang bisa terkena dampaknya. Berikut ini beberapa dampak radikal bebas terhadap tubuh :
• Stres oksidatif menjadi faktor utama penyebab inflamasi, seperti sindrom gangguan pernapasan pada orang dewasa, artritis, penyakit iskemik (stroke dan sakit jantung), tekanan darah tinggi, preeklamsia, Alzheimer, dan banyak penyakit lain.
• Paparan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel kulit. Sementara radikal bebas dapat menyerang organ dalam, seperti radikal bebas pada rokok menyerang sel paru-paru.
• Kanker dan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah adalah dua pembunuh utama yang dikaitkan dengan serangan radikal bebas.
• Penelitian menemukan bahwa radikal bebas menyebabkan kerusakan sel yang erat hubungannya dengan penuaan.
Kunci untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas adalah dengan menjalani pola makan sehat dengan bahan makanan yang kaya dengan antioksidan, seperti aneka buah dan sayur segar.
BACA JUGA : Awas, Kebiasaan Multitasking Bikin Otak Menciut
jaman sekarang bahkan anak muda sudah bisa terkena penyakit kronis
BalasHapusElever Agency