KEMENAG PONTIANAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PONTIANAK, JL. ZAINUDDIN NO.4 KOTA PONTIANAK

RASANYA TERASING DAN DICERCA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Bismillaah....

Berawal dari beberapa pertanyaan seorang sahabat.

“Bagaimana rasanya menjadi asing?”

“Bagaimana rasanya menggenggam bara api?”

“Omongan apa saja yang oranglain katakan yang membuatmu sakit hati?”

Mendapatkan pertanyaan seperti itu jujur membuat saya bertanya pada diri sendiri. Bertanya tentang perasaan saya selama ini. Belakangan ini memang saya merasa asing di lingkungan saya, paling ‘beda’ sendiri dan kerap mendapat ucapan yang kurang mengenakan hanya karena sehelai kain yang menutupi sebagian wajah saya. Namun saya merasa belum merasakan betul bagaimana sulitnya menggenggam bara api atau menjadi seorang al-ghuroba itu. Karena Alhamdulillah Allah telah memberi saya kemudahan, keluarga dan sahabat-sahabat saya tidak mempermasalahkan keputusan saya itu dan tidak melarangnya. Sebuah nikmat yang patut disyukuri.

Jika soal omongan oranglain yang tidak mengenakan. Hmmm rasanya saya sudah mulai ‘kebal’ dengan itu hehe entah karena saya orangnya sedikit cuek atau apalah yang pasti saya selalu teringat nasehat dari salah satu ceramah singkat ustadz Firanda Hafidzahullah yang berjudul “Anda sudah gila,jika..”

Dalam video ceramah singkat tersebut beliau mengatakan bahwa saya sudah gila jika saya ingin selamat dari cercaan manusia. Hal itulah yang membuat saya mulai sedikit demi sedikit cuek dan menganggap cercaan orang-orang pada saya tak ubah layaknya angin yang sekedar lewat saja, tak perlu diambil hati apalagi diratapi.

Memang, fitrahnya manusia punya perasaan sakit hati. Namun, bukan berarti ucapan orang yang membuat kita sakit hati itu harus mematahkan semangat kita, meruntuhkan prinsip kita, apalagi jika sampai membuat kita meninggalkan syariatNya hanya demi selamat dari penilaian dan cercaan manusia.

Soal sakit hati? Ya, saya pun sakit hati. Ketika lisan usil itu menyebut saya ninja,istri teroris,setan,i**s,copet atau apapun itu. Tentang lisan-lisan yang ‘usil’ itu hmmm biarkan sajalah, karena kelak mereka sendirilah yang akan mempertanggungjawabkannya.

So, jangan kalah cuma karena omongan mereka yang tak tahu apa-apa tentang dirimu ukhti ^^

Sebuah nasehat yang kerap saya dengar dari ibu sejak dulu. “Jangan malu dan jangan takut selama kita melakukan hal yang benar. Malu dan takutlah saat kita melakukan hal yang salah”. Jadi mengapa kita harus takut dicerca dan di ghibahi ketika kita benar?. Mau kita benar ataupun salah kita tidak akan selamat dari cercaan dan ghibahan manusia kan? . Daripada kita melakukan keburukan plus cercaan dan ghibahan, lebih baik melakukan kebenaran saja. Toh sama-sama kena cercaan dan ghibahan.

Ketika ada orang yang mencerca atau membicarakan kita, harusnya berterimakasih karena mereka telah berbaik hati menyumbangkan pahala kebaikan mereka untuk kita. Jangan marah ^^

Selamat berproses, teruslah memperbaiki diri, bukan semakin merasa paling baik sendiri ^^v
 Sumber : G+ / Google + (Google Plus) , Oleh : Muslimah Perindu Surga

0 Response to "RASANYA TERASING DAN DICERCA"

Posting Komentar