بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaah...
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya diantara mereka” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Trimidzi, dan Al-Hakim)
Sempat saya mendengar seseorang yang anti Islam menjadi tertarik dengan Islam hanya karena diperlakukan begitu baik oleh seorang muslim. Tak jarang pula saya mendengar seseorang yang awalnya anti sunnah menjadi ahlus sunnah hanya karena tersentuh oleh sikap orang-orang yang mungkin saja awalnya ia cibir,caci,maki namun tetap berlaku baik terhadapnya. Ya, dan sering pula saya mendapati seseorang yang menjadi anti pada Islam apalagi sunnah hanya karena segelintir dari mereka yang tidak menunjukan perilaku yang baik. Eksklusif, so’ suci, angkuh, merasa diri paling sholeh/ah, tidak pernah tersenyum, menyapa apalagi mengucapkan salam.
“Perbaiki terus akhlak kita!”
Betapa sering nasehat itu terlontar dari para asatidz di setiap sela-sela kajiannya. Akhlak !. Ya, hal yang mungkin selama ini sering terlupakan oleh saya pribadi. Betapa lupanya diri bahwa percuma rasanya kita mengaji, belajar ilmu agama, mengkaji kitab-kitab para ulama, mempelajari sirah Nabi, mengambil faedah dari para generasi terbaik, namun akhlak kita masih tak ada bedanya dengan akhlak kita sebelum itu. Apa yang didapat selama ini? Menghadiri kajian-kajian, mendengarkan nasehat-nasehat para ulama namun lisan kita masih melukai, sikap kita masih kasar, perangai kita masih buruk. Bahkan dihadapan saudara kita sesama muslim.
Malu rasanya ketika akhlak tak kunjung lebih baik, masih sama saja bahkan mungkin menjadi lebih buruk. Padahal tak dapat dipungkiri, jalan yang kini ditempuh pun berawal dari akhlak-akhlak mempesona yang mengantarkan diri hingga dapat menggapai sebuah pencerahan hidayah. Ya, tidak jarang kudapati seseorang yang memiliki akhlak baik dapat seketika mengubah dunia seseorang. Akhlak baik yang ditunjukan dengan kebaikan-kebaikan yang tulus tanpa pamrih itu telah berhasil menyentuh hati-hati yang awalnya keras sekalipun. Dan telah berhasil memupuskan pikiran orang-orang yang anti dan takut pada awalnya menjadi tertarik dan merubah pandangan mereka yang semula buruk.
Ah, jika membahas tentang akhlak, lagi-lagi tak ada satupun yang tidak mengenal sosok yang memiliki akhlak paling mulia. Ya, siapalagi beliau jika bukan Rasulullah?. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang benar-benar memiliki akhlak yang paling menawan dan sempurna. Jadi, sedih rasanya ketika lisan kerap dengan lancarnya berucap mencintai Allah dan Rasul-Nya namun akhlak tak sedikitpun kita meneladi akhlak mulia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Tak jarang diri menjadi merasa paling baik. Mulai angkuh hingga malas sekali untuk sekedar memberikan senyuman saja dihadapan oranglain terutama kepada orang yang kita anggap tak jauh lebih baik dari kita. Ketika Hijab mulai panjang, pakaian sesuai syari’at lalu dengan enaknya memandang orang yang belum demikian dan masih belajar dengan tatapan penuh dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Membeda-bedakan perlakuan kepada teman yang sudah sama-sama ‘ngaji’ dan kepada yang belum.
Wahai diri. Mengapa berlaku demikian? Apa yang kau pikirkan hingga merasa akhlak baikmu hanya untuk orang-orang tertentu saja? Hanya tersenyum, menyapa, dan memberi salam pada mereka yang sudah ‘mengaji’ saja? Apakah saudaramu itu hanya mereka yang sudah mulai faham saja? Tidak ya ukhti !!
Akhlak baik kita itu untuk kita tunjukan pada semua orang. Bukan hanya ditunjukan namun kita praktekan. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tidak pernah membeda-bedakan. Bahkan dalam sebuah kisah ( saya belum tahu shahih atau tidaknya) ketika akhlak mulia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada seorang Yahudi buta yang setiap hari mencaci beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Pun dengan kisah akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada seorang yang bahkan meludahi beliau dan bukti-bukti akhlak mulia lainnya yang seringkali kita dengar.
Wahai diri. Bagaimana mungkin engkau bisa merangkul orang-orang jika akhlakmu masih membuat mereka tak suka. Bukankah engkau ingin mengubah persepsi buruk mereka ? bukankah engkau ingin menghapus bersih label ‘eksklusif’ yang dicapkan orang-orang? Lalu, apa yang masih menghalangimu untuk menunjukan akhlak yang baik pada semua orang?
Sumber : https://rositadewiha.wordpress.com
Sumber : G+ / Google + (Google Plus) , Oleh : Muslimah Perindu Surga
0 Response to "AKHLAKMU MENGUBAH DUNIAKU"
Posting Komentar