بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Assalamu’alaikum wa rahmatullah
wa barakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Pada kesempatan kali ini, kita
akan berbicara tentang keajaiban, yaitu Rezeki yang Tidak Disangka. Ini adalah
sebuah topik yang sangat besar, bahkan saya sendiri pun merasa kurang patut
untuk menyampaikan hal yang sedemikian luar biasa ini. Namun akan saya coba
mengemasnya menjadi sederhana sehingga mudah diterima dan diterapkan dalam
kehidupan kita, sehingga Insha Allah akan ada banyak keajaiban yang datang
dalam hidup kita, khususnya dalam hal rezeki.
Ada sebuah kisah di zaman Ibrahim
as yang saya yakin teman-teman sudah tahu kisah ini. Yakni kisah Siti Hajar dan
Bayi Ismail.
Siti Hajar dan Ismail adalah
sepasang ibu dan anak yang ber-bapak-kan nabi Ibrahim. Mereka diusir dari
negeri Syam karena Siti Sarah, istri pertama Ibrahim, cemburu terhadapnya.
Namun karena Allah mengizinkan dan berjanji akan memuliakan Ismail, Ibrahim
memenuhi permintaan dari Siti Sarah. Ibrahim mengantarkan Siti Hajar dan Ismail
sampai di suatu padang pasir di Mekah, kemudian Ibrahim kembali lagi ke negeri
Syam. Tentu saja, dengan berat hati dan penuh harap kepada Allah, Ibrahim
meninggalkan istri dan anak yang telah ditunggunya sampai hampir 80tahun itu.
DI tengah panasnya padang pasir,
bayi ismail menangis kehausan. Sebagai seorang ibu, Siti Hajar tidak bisa
santai melihat keadaan itu. Maka dia berjalan kesana kemari mencari segala hal
yang bisa dia berikan kepada anaknya.
Sampai akhirnya Siti Hajar
melihat seolah ada mata air di atas sebuah bukit bernama Safa. Tanpa
berlama-lama, Siti Hajar naik ke bukit itu. Kemudian dia dapati ternyata hanya
fatamorgana. Di atas bukit Safa, Siti Hajar melihat di kejauhan terdapat mata
air di atas sebuah bukit bernama Marwa. Lalu dia bergegas turun dari bukit Safa
dan naik ke bukit Marwa, dan ternyata itu pun hanya fatamorgana.
Dari atas bukit Marwa kembali
Siti Hajar melihat seolah ada mata air di bukit Safa yang baru saja dia
datangi. Berhubung saking cintanya seorang Ibu kepada anaknya, Siti Hajar tak
lagi mempedulikan logikanya, dia kembali turun dari Marwa dan naik ke Safa.
Ternyata ya memang fatamorgana. Dari bukin Safa pun dia kembali melihat seolah
ada mata air di bukit Marwa, lalu kembali Siti Hajar kembali menuju Marwa dan
dia dapati memang hanya fatamorgana.
Kejadian itu berlangsung hingga 7
kali Siti Hajar berbolak-balik dari Safa-Marwa mengerahkan seluruh daya
upayanya mencari rezeki untuk anaknya Ismail yang terus menangis kehausan.
Setelah sedemikian gigihnya dia berjuang, ternyata justru tiba-tiba ada mata
air yang memancar dari kaki bayi Ismail yang menangis dan menghentak-hentak di
tanah.
Mata air itu memancar sangat
deras hingga membentuk sebuah telaga. Sampai akhirnya daerah itu menjadi sangat
makmur karena air yang berhenti memancar. Ibrahim yang kembali ke tempat dia
meninggalkan istri dan anaknya pun terkejut dan bersyukur karena Allah
mengabulkan doanya untuk tetap melindungi keselamatan Istri dan anaknya
tersebut.
Dari sebuah kisah ini, ada dua pelajaran
yang akan kita petik bersama, berkaitan dengan rezeki.
Pelajaran yang pertama adalah
ternyata keajaiban biasanya akan muncul setelah kita berusaha berkali-kali
sampai minimal tujuh kali mencoba.
Di sebuah kisah lainnya, ada
sebuah cerita seorang pengusaha yang akan membuat bisnis minuman ringan. Pada
awalnya dia memberi nama minuman itu one
up. Ternyata gagal. Namun dia tak menyerah, kemudian dia buat lagi minuman
bernama second up. Masih gagal lagi,
dia coba lagi membuat minuman bernama third
up. Dan masih gagal lagi dan dia pun mencoba lagi sampai kali ke enam, da
membuat minuman bernama sixth up.
Masih gagal lagi, akhirnya dia menyerah.
Kemudian ada orang lain yang
membeli bisnis minuman itu dan dia lanjutkan perjuangannya membuat minuman
diberi nama seven up. Ternyata
berhasil. Itulah kisah minuman ringan yang sampai sekarang sering kita jumpai, 7-up yang rasanya lemon mirip seperti
sprite.
Allah menciptakan langit menjadi
tujuh lapisan. Allah menciptakan tanah menjadi tujuh lapisan pula. Pemain
sepakbola andalan, David Beckham misalnya, nomor punggungnya tujuh. Keajaiban
dunia jumlahnya ada tujuh. Yah memang karena banyak hal yang ajaib tercipta dari
angka tujuh.
Saya sendiri nyaris menjadi
pengangguran. Setelah lulus SMA, saya mendaftar masuk perguruan tinggi ngga
tembus-tembus. Dan kalau dihitung, sudah tujuh kali saya gagal. Mulai dari
PMDK, UM UGM, UM UNDIP I, UM UNDIP II, STAN 2008, SNMPTN 2008, SNMPTN 2009
alhamdulillah gagal semua. Sampai akhirnya saya ikut tes lagi yang kali ke-8,
akhirnya saya bisa kuliah di Jakarta.
Jadi bukan pas tepat kali ke-7
pasti keajaiban datang, tapi minimal kita berusaha sampai tujuh kali barulah
keajaiban dari Allah biasanya muncul, lebih baik lagi kalau lebih. Sebelum
tujuh kali mencoba jangan menyerah jika gagal. Thomas Alfa Edison, sebelum
menemukan listrik ini dia berusaha malah sampai ribuan kali gagal.
Pelajaran yang kedua adalah
ternyata rezeki yang diberikan oleh Allah kepada kita itu tidak selalu
diberikan di tempat kita bekerja, melainkan di tempat mana saja.
Jika kita perhatikan dalam kisah
tadi, tempat Siti Hajar bekerja itu jalurnya ada di rute perjalanan antara Safa
dan Marwa. Dia mondar-mandir di track jalur itu untuk mencarikan rezeki untuk
anaknya, namun ternyata justru rezeki berupa air zamzam itu malah muncul di
kaki bayi Ismail.
Sama seperti dalam kehidupan kita.
Pasti banyak kita temui, atau malah dalam diri kita sendiri, seseorang yang
kerjanya apa tapi rezekinya datangnya darimana. Kerjanya tukang bubur, tapi
tiba-tiba bisa naik haji. Nha dapet duit darimana tuh? Saya malah ngga nonton
filmnya, hehe... Kerjanya jadi karyawan misalnya, tapi rezekinya malah lebih
banyak datang dari bisnis counter pulsa misalnya, itu juga banyak ditemui.
Kebetulan saya dinas di Ternate,
Maluku Utara. Jika menyebut kata Ternate, biasanya identik dengan namanya Batu
Bacan. Nha, pegawai-pegawai di kantor saya, mereka kerja seperti saya di kantor
pelayanan, tapi mungkin justru rezeki mereka lebih banyak datangnya dari bisnis
batu bacan itu. Kalau saya sih belum merambah ke sektor itu, hehe...
Tapi walaupun rezeki datangnya
dari mana saja, tetap saja itu bukan berarti kita lantas menjadi malas.
Dalam Surah Ar Ra’du ayat 11,
disebutkan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak
berusaha mengubahnya sendiri.
Jadi akan tetap selalu ada
hubungan antara usaha yang kita lakukan dengan rezeki yang akan Allah berikan
kepada kita. Walaupun rezeki itu tidak selalu datang di tempat kita
mengupayakan. Seandainya Siti Hajar baru dua kali mondar mandir dari Safa Marwa
kemudian menyerah, pasti tidak mungkin Allah memberi keajaiban berupa mata air
yang muncul dari kaki bayi Ismail.
Itu sebabnya, sebenarnya karyawan
yang bekerja dan, mohon maaf, gajinya tidak sebanding dengan beban kerjanya,
tidak usah mengeluh. Kalau beban kerja kecil tapi gajinya besar itu memang
tidak sebanding tapi saya yakin jika begini kasusnya tidak mungkin ada yang
mengeluh. Seandainya beban kerja besar tapi gaji kecil, ya dijalani saja.
Dikerjakan saja tanggung jawabnya dengan optimal. Dengan kesungguhan kerja yang
kita berikan, pasti Allah akan memberikan rezeki dari arah yang lain, tidak
harus dari tempat kerja itu.
Saya sendiri pernah magang di
Jakarta selama hampir 1 tahun. Dan selama satu tahun itu saya cuma dibayar 850ribu
rupiah saja. Bayangkan hidup di kota metropolitan yang serba mahal, untuk kos
saja sudah habis 400ribu. Belum untuk makan, transport, dll. Tapi alhamdulillah
saya bisa bertahan hidup sampai sekarang padahal ketika itu saya tidak meminta
uang sedikitpun dari orang tua saya.
Ya memang begitulah, namanya
rezeki Allah ada saja datangnya. Mulai dari buka jasa edit pas foto, tiba-tiba
saya ditunjuk jadi ketua tim membuat web kantor, tiba-tiba ditawarin ngisi
ceramah di daerah salemba, semua itu ada honornya. Logikanya, seharusnya
pendapatan saya tidak cukup untuk hidup di Jakarta dan harus minta orang tua,
namun pada akhirnya malah justru saya yang memberi orang tua saya.
Saya bercerita seperti ini demi
Allah tidak bermaksud untuk membanggakan diri. Saya hanya membagikan pengalaman
bahwa ternyata rezeki itu memang ajaib. Saya yakin teman-teman juga punya lebih
banyak pengalaman mengenai ini.
Mengenai ajaibnya rezeki, Allah
swt berfirman dalam surah At Talaq 2 dan 3 bahwa Barangsiapa yang bertaqwa
kepada Allah maka Allah akan memberinya jalan keluar. Berupa rezeki dari
arah-arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada
Allah maka Allah akan cukupkan segala keperluannya.
Ayat itu pun disebut sebagai ayat
seribu dinar. Kebetulan namanya seperti nama saya. Mengapa diberi nama ayat
seribu dinar? Sebab katanya jika kita rutinkan membaca ayat itu sehabis sholat,
kita akan memperoleh rezeki sebesar seribu dinar. Berapa sih nilainya dinar?
Satu dinar nilainya sama seperti satu ekor kambing, sekitar 2 jutaan. Jadi saya
ini disamakan kayak kambing, hehe... Jadi seribu dinar nilainya 2juta dikali
seribu sama dengan 2M.
Mengapa nominalnya seribu dinar,
bukan seribu dirham? Ceritanya, ada seorang pedagang yang bermimpi bertemu dengan
Nabi Khidir. Nabi menyuruh pedagang itu untuk bersedekah seribu dinar. Awalnya
pedagang tadi tidak mau. Kemudian berulang kali dia bermimpi hal yang sama
sampai 3 kali, akhirnya dia bersedekah seribu dinar. Kemudian dia bermimpi lagi
bertemu Nabi Khidir yang mengajarkannya untuk mengamalkan surah At Talaq ayat 2
dan 3 tadi.
Suatu ketika pedagang tadi
berdagang melewati lautan. Ternyata ditengah laut kapalnya pecah ditempa ombak
besar. Seluruh pedagang lain di dalam kapal tewas, kecuali pedagang tadi beserta
seluruh dagangannya selamat terdampar di suatu pulau. Kemudian dia berdagang di
pulau itu dan menjadi kaya raya.
Saya tidak mengajarkan untuk
membaca surah ini lho, tetapi saya hanya ingin berbagi pengetahuan saja, jika
bermanfaat ya alhamdulillah. Jadi sekarang kalau main ke pasar dan liat ada
lukisan kaligrafi ayat seribu dinar, kita sudah tau kisahnya dan keutamaannya,
hehe...
Jadi dalam surah tadi yang perlu
digaris bawahi adalah kata Taqwa. Selama kita bertaqwa maka rezeki akan Allah
berikan. Dan perlu diketahui bahwa rezeki Allah itu luas sekali bentuknya, bisa
dalam bentuk kesehatan, rezeki semangat beribadah, rezeki ide dan inspirasi,
dan lain-lain.
Terakhir, ada sebuah kisah Muhammad
Al Fatih. Ini kisah panglima muslim yang sangat heroik. Dahulu kala, dunia ini dikuasai
oleh dua negara besar yaitu Konstantinopel dan Romawi. Di Konstantinopel ada
bangunan paling indah, yaitu gereja Ayasofya. Katanya kalau masuk ke bangunan
itu orang tidak lagi bisa membedakan apakah sedang di dunia atau di surga,
karena saking indahnya bangunan itu. Dan Rasulullah punya bisyarah bahwa
nantinya dua negara itu akan ditaklukan oleh panglima muslim terbaik di dunia.
Datanglah nama Muhammad Al Fatih,
seorang pemuda luar biasa dimana sejak dia baligh sampai meninggal tidak pernah
meninggalkan sholat Tahajud. Namun tentu saja, Konstantinopel adalah negara
yang sangat kuat pertahanannya. Serang pasukan Al Fatih berulang kali gagal dan
menewaskan banyak pasukan muslim. Namun tentu saja juga, Al Fatih tidak mudah
menyerah. Dia selalu memberi semangat kepada pasukannya, jangan berputus asa
sebab kita umat muslim yang bertaqwa. Jangan ada satupun di antara kita yang
bermaksiat sebab itu dapat menghambat datangnya pertolongan dari Allah.
Akhirnya apa yang terjadi? Al
Fatih mendapat sebuah ide untuk membawa kapal perangnya naik ke atas gunung,
karena itulah satu-satunya medan konstantinopel yang lemah pertahanannya.
Kemudian akhirnya pasukan muslim berhasil meraih kemenangan, gereja ayasofya
yang paling indah itu berubah menjadi masjid ayasofya. Subhanallah.
Di sini kita lihat bahwa Allah
memberi rezeki berupa ide yang tidak disangka-sangka.
Jadi sebagai umat islam, kita
tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah dalam mencari rezeki, karena di
dalam islam ini Allah telah banyak berjanji kepada kita untuk mencukupkan
rezeki kita asal kita selalu berusaha dan bertaqwa. Jika manusia yang berjanji
itu sering bohongnya, tapi kalau Allah yang berjanji tidak mungkin bohong.
Mari kita menjadi umat islam yang
sukses dunia akhirat, dan ketika nanti kita ditanya apa rahasia kesuksesan
kita? Kita dapat menjawab dengan penuh keyakinan, kita sukses karena kita islam.
Semoga dapat diambil manfaatnya.
Jika ada kesalahan itu datangnya dari saya, dan jika ada yang benar itu bukan
dari saya melainkan dari Allah.
Sekian, wassalamu’alaikum wa
rahmatullah wa barakatuh.
sumber:
http://dinarmagzz.blogspot.com/2015/05/rezeki-yang-tidak-disangka.html
0 Response to "REZEKI YANG TIDAK DISANGKA"
Posting Komentar