KEMENAG PONTIANAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PONTIANAK, JL. ZAINUDDIN NO.4 KOTA PONTIANAK

Tausiah Kepala Kemenag Kota Pontianak

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, Drs.H. Dja’far.A, M.Si memberikan tausiyahnya kepada para pegawai muslim dilingkungan kemenag kota pontianak, jum’at (10/7/2015). Tausiyah tersebut diberikan dalam rangka kegiatan Pengajian Rutin Bulan Suci Ramadhan 1436 H yang dijadwalkan setiap pagi, jum’at dalam rangka menambah pengetahuan, pemahaman dan penguatan keislaman para pegawai muslim kemenag kota pontianak.
Dalam ceramahnya didepan para pegawai yang terdiri dari Kasubbag Tata Usaha, H. Abdulbar,S.Ag, M.Pd, Para Kasi/Penyelenggara, Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh Agama Islam, Kepala Madrasah Negeri, Staf Pelaksana Administrasi dan tenaga honorer Kankemenag Kota Pontianak, Drs.H. Dja’far.A, M.Si mengharapkan agar setiap diri muslim mengambil pelajaran pada kisah Iblis yang sombong tak mau sujud ketika Allah SWT perintahkan sujud setelah Adam diciptakan, sehingga akibat kesombongan dan merasa diri lebih baik dari Adam akhrinya Iblis di keluarkan dari Surga.
“Tak mungkin Yaa Rabb, Adam baru kemarin Kamu ciptakan dari tanah, aku dari api. Karena dua kali Allah bertanya, hanya satu kali disuruh sujud (Iblis). Iblis menjawab : aku lebih baik (dari adam). Kalau kita berapa kali disuruh sujud?,”tuturnya. Pada kesempatan tersebut, Ketua I MUI Provinsi Kalimantan Barat ini menyiratkan bahwa ada bentuk lain dari perbuatan syirik yang terjadi pada zaman sekarang yang harus diwaspadai .
“ Sirik jangan dibentuk dalam fisik ya. Sekarang tidak lagi sirik dalam bentuk,ndak lagi. Orang yang tunduk kepada perintah istri termasuk sirik itu, hati-hati. Boleh kita patuh tapi dalam hal baik.kalau sampai seharusnya dalam social kita laksanakan tapi ada bisik istri, tak jadi, syirik itu,” jelasnya. Mantan Kepala Kankemenag Kota Singkawang ini lanjut dengan mengaitkan salah satu riwayat tentang adanya pengaruh istri yang bisa menghambat kemurahan suami dalam bersedekah. “
Maka dalam satu riwayat kalau kita mau sedekah tujuh puluh syetan bergantung ditangan, salah satunya istri.Tapi istri yang mana dulu ? yaitu istri yang pembangkang, yang suka menipu suaminya, kerjanya berdandan, ngerumpi, Itulah hikmahnya kenapa Rasulullah membersihkan secara fisik berhala yang ada dalam Ka’bah.
Artinya, didalam hati kita harus bersihkan terlebih dahulu,’’ ungkapnya. Berkaitan dengan gencarnya sosialisasi kewajiban pembayaran zakat bagi para pegawai, masyarakat terkait zakat fitrah ,profesi maal melalui UPZ pada bulan Ramadhan ini yang dilakukan oleh Penyelenggara Syari’ah, Drs.H. Dja’far.A, M.Si mengharapkan para pegawai khusunya agar bisa menerima dan melaksanakannya.
“ Makanya ketika kita diminta jangan lagi berfikir, itu Pak Wamen dulu sering ketika ada peminta-minta jangan lagi diapakan duitnya. Kasih kalau ada, kalau tidak, diam. Makanya beliau tidak setuju ada peraturan tidak boleh mengemis.Karena miskin itu melekat dalam kehidupan manusia,karena ayat itu tidak bisa diganti. Aroaital ladzi yukadzdzibu bid din….., tidak bisa diganti.
Syukur saja Allah itu masih menggunakan kata ‘An sholatihim sahun, bukan Fishalatihim, begitu para mufasshir memahami ayat itu. Kalau Fishalatihim, neraka semua ini yang shalat karena dalam shalatnya yang lalai. Tapi, ‘An sholat, sholat sosialnya, seakan-akan Allah mengatakan : “Hai kaum muslimin, biarpun bagus sholatmu tapi tetanggamu,sosialmu. Akhirnya sosial yang ditonjolkan,” katanya.
Diakhir Tausiyahnya, KPA Kemenag Kota Pontianak ini mengisahkan tentang keistimewaan yang diperoleh orang-orang yang mengendalikan nafsunya seperti Sufi abad kedua Hasan Basri yang bisa sholat diatas awang-awang dan muridnya Rabi’ah Al Adawiyah dibuatkan Allah rumah kaca didalam laut dan fadillah bersholawat untuk Nabi Muhammad S.A.W diantaranya bisa mempersingkat ruang waktu.

http://kalbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=274468

0 Response to "Tausiah Kepala Kemenag Kota Pontianak"

Posting Komentar