بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Alhamdulillah, sampai
memasuki hari ke sembilan belas Ramadhan 1436 H ini, senin (6/7/2015)
Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak masih tetap melaksanakan
kegiatan kultum ba’da shalat dzhuhur berjamaah.
Hal
tersebut dilaksanakan dalam rangka mengisi kegiatan pada bulan suci
ramadhan dengan menambah pengetahuan dan pemahaman keislaman para
pegawai di lingkungan Kankemenag Kota Pontianak. Sebelumnya ,pada hari
ke lima belas Ramadhan 1436 kultum disampaikan oleh Penyelenggara
Syari’ah, Busroh.
Dalam tausiyahnya,
Busroh menyampaikankan bahwa ibadah puasa merupakan salah satu diantara
hal yang fundamental bagi seorang muslim. “ Puasa ini merupakan salah
satu fundamental seorang muslim. Jika ia tidak melaksanakan puasa
ramadhan seorang muslim ini cacat.
Dari
mulai mengucapkan dua kalimah syahadat,shalat lima waktu, puasa bulan
ramadhan. . Ramadhan kita puasa, cacat jika kita seorang muslim tidak
melaksanakan puasa,”katanya kepada para jama’ah ba’da shalat dzuhur yang
terdiri dari Drs. H. Dja’far.A,M.Si kepala kantor, kasubbag T.U H.
Abdulbar,S.Ag,M.Pd , para Kasi/Penyelenggara, Pengawas sekolah/madrasah,
pegawai kemenag kota pontianak dan lainnya, kamis (2/7/2015).
Pengurus
Baznas Kota Pontianak ini menuturkan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman
hidup bagi kaum muslimin. “ Al-Qur’an adalah pandangan hidup, pedoman
hidup, tujuan hidup. Intinya cuma dua Al-qur’an diturunkan itu.Satu,
memberikan petunjuk, yang kedua pembeda diantara petunjuk yang boleh
diikuti dan petunjuk yang tidak boleh diikuti, ” tuturnya.
Terkait
hal tersebut, pejabat eselon IV B menghubungkan Al-Qur’an sebagai
petunjuk berkaitan dengan kewajiban berzakat . “Saya mau katakan begini,
bulan ramadhan berkaitan dengan zakat, kita menggunakan petunjuk
Al-Qur’an itu. Jelas zakat sudah dituntun oleh Al-Qur’an, setiap ada
kata aqimus shalah ada kata wa atuz zakah (dirikan shalat dan bayarlah
zakat),” hubungnya.
Lelaki kelahiran
1962 ini mengungkapkan adanya kecendrungan positif dari pengurus masjid
memperbaharui UPZnya. “ Animo orang untuk memperbaiki nilai-nilai
zakatnya bulan ramadhan ini tinggi, satu contoh ini , ada lembaga sudah
terakreditasi oleh Undang-undang, UPZ misalnya, itu orang sekarang berebut.
Sampai
dengan hari ini kami sudah 40 sekian Masjid yang memperbaiki UPZnya,
tahun lalu tak ada, artinya apa ? secara formal menunjukan
sikapnya,lembaganya,” ungkapnya. UPZ yang
pengelolaannya baik dan benar bisa dipertanggung jawabkan maka akan
menjadi tempat yang akan didatangi orang untuk melaksanakan kewajiban
zakatnya.
“ Kalau pengelola zakat itu
baik dan benar secara jujur melalui petunjuk tuntunan Al-qur’an maka si
Muzakki orang yang akan berzakat berduyun-duyun datang ketempat itu
karena ia merasa kewajibannya terpenuhi,” jelas Busroh. Pejabat yang
rumahnya beralamat Jl. Tanjung Raya II Gg. Tani No. 20 Pontianak
mengajak introspeksi diri terkait kewajiban mendasar seorang muslim.
“Kalau zakat kita berhasil tapi shalat tidak berhasil, masih pincang
juga. Puasanya berhasil tapi zakatnya tidak berhasil juga pincang.
Makanya
kita introspeksi diri kita terhadap nilai-nilai yang fundamental
seorang muslim,” ajaknya. Selain itu pejabat yang pernah lama bertugas
di kabupaten ketapang ini mengajak juga agar menginstropeksi diri
berkaitan dengan syahadat apakah sudah benar pengucapanya menurut kaidah
baca Al-Qur’an, shalat apakah sudah benar sesuai tuntunan. “ Jangan
dianggap mengucapkan dua kalimah syahadat sudah benar semua.
Shalat
udah kita teliti belum. Mulai wudhu saya udah benar belum sampai pada
komponen shalat qauliyah, fi’liyah, qolbiyah udah benar belum,” ajaknya.http://kalbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=272918
0 Response to "Mari Bersama Intropeksi Ibadah di Bulan Ramadhan"
Posting Komentar