KEMENAG PONTIANAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PONTIANAK, JL. ZAINUDDIN NO.4 KOTA PONTIANAK

Kecemasan Baginda Rasul SAW Terhadap Umat Menjelang Wafat

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Dalam tausiyahnya Usman.R,S.Pd.I, di Surau Al-Islah depan Kepala Kantor Kankemenag Kota Pontianak, Kasubbag Tata Usaha , Para Kasi/Penyelenggara, Kepala KUA, Penyuluh fungsional agama islam, Pengawas dan Staf Kementerian Agama Kota Pontianak, Jum’at (3/7/2015), ia menyampaikan mengenang wafatnya Rasulullah SAW, ketika beliau menyampaikan khutbah pada saat haji wada’ yang merupakan haji terakhir buat beliau.
“ Didalam khutbahnya itu beliau menyampaikan kepada seluruh kaum muslimin, shahabat-shahabatnya. “Bahwa Jibril tidak akan datang lagi menemuinya”. Mendengar perkataan seperti itu para shahabat semua merasa gembira. Karena apa ? sebab islam sudah sempurna katanya. Yang tidak menampakan kegembiraan adalah shahabat beliau,Abu Bakar.Bahkan beliau bersedih,bahkan beliau segera pulang mengurung diri didalam kamar.
Shahabat yang lain bertanya dan berburu kerumah beliau. “wahai Abu Bakar yang lain tampak gembira karena apa yang dikatakan Nabi tadi, islam sudah sempurna”.Jawab Abu Bakar : “ Tahukah kamu apa yang dikatakan Nabi tadi , apabila datang kesempurnaan maka akan datang kekurangan dan tahukah engkau para shahabat ,bahwa yang diucapkan Nabi itu sebagai pertanda bahwa Nabi tidak lama lagi akan meninggal kita.
Mendengar jawaban itu para shahabat segera bertanya kepada Rasulullah. “Benarkah apa yang dikatakan Abu Bakar itu Yaa Rasulullah ?Jawab Rasulullah : Benar,” kata Kasi Bimas Islam ini bertutur. Lanjut, mantan kepala KUA Kabupaten Kubu Raya ini mengatakan .
“Tidak lama kemudian, Nabi mengeluarkan keringat dingin dipangkuan putrinya Fatimah dalam keadaan lesu,lemas.Nah, walaupun dalam keadaan seperti itu Nabi sudah tak berdaya lagi, Nabi sempat berkata “Ummati…,ummati…,ummati. Nah , dari ucapan itu seakan-akan ada yang dicemaskan oleh Rasul, ada yang dirisaukan oleh Rasul.
Apa yang beliau cemaskan ? Apakah beliau cemas meninggalakan jabatan kenabiannya ? Apakah beliau cemas meninggalkan harta kekayaannya ? Apakah beliau cemas meninggalkan istri-istrinya yang cantik jelita ? Apakah beliau khawatir meninggalkan putra-putrinya ? Jawabannya adalah tidak. Sebab sebagai seorang Nabi dan Rasul, Nabi tidak cemas meninggalkan jabatan dan kedudukannya.
Tapi yang dirisaukan beliau adalah umatnya yang memegang jabatan dan kedudukan tertentu menjadi penyebab putusnya silaturrahmi, menjadi seorang pejabat sudah tidak berkunjung kesana kemari lagi, datang ke Masjid mulai berkurang apalagi ngadap tetangga.Ia sibuk dengan kedudukannya. Kemudian dengan kedudukan manusia bisa melupakan Tuhannya.
Berani menggadaikan aqidahnya, barang haram bisa menjadi halal karena kedudukannya tadi.Judi yang jelas haram disulap menjadi sumbangan. Kemudian karena jabatan, prostitusi disulap jadi Panti Pijat, terkadang sampai hati karena kedudukannya itu menjerumuskan saudara seiman.
Inilah salah satu yang dicemaskan oleh Rasulullah,” lanjutnya. Pejabat Eselon IV a ini menuturkan apa lagi yang dirisaukan oleh Nabi .” Yang dirisaukan oleh Nabi adalah umatnya yang ditunggangi dan ditundukan harta kekayaan, hidup matinya semuanya untuk kekayaan sehingga lupa beribadah kepada Tuhannya.Nabi risau meninggalkan orang yang kekenyangan sementara tetangganya sebelahnya kelaparan, masa bodoh dengan orang yang butuh pertolongan.
Cemas terhadap orang yang mabuk kekayaan sebab kekayaan itu mampu membeli apasaja tanpa memperhatiakan halal dan haram,” tuturnya. Seterusnya , Pejabat kelahiran 1962 ini menerangkan istri-istri diakhir zaman yang dirisaukan oleh Nabi. “ Kemudian yang dirisaukan nabi adalah para istri-istri dan wanita diakhir zaman.
Sebab banyak istri yang merasa tidak berdosa apabila berbuat kesalahan pada suaminya. Banyak istri yang merasa bahwa ia sama persis dalam segala hal dengan suaminya maka untuk keluar dan masuk rumah ia tidak merasa perlu minta izin dengan suaminya.Apalagi suaminya tidak bekerja, dia yang bekerja, istrilah yang mengatur.
Rasulullah mencemaskan wanita diakhir zaman karena tidak ada satupun pekerjaan lelaki yang tak bisa dikerjakan oleh wanita.Namun terkadang wanita itu melupakan kodratnya sebagai seorang wanita, melupakan norma-norma yang berlaku,”terangnya. Terakhir, PPK Bimas Islam Kankemenag Kota Pontianak ini menambahkan hal lainnya yang dicemaskan oleh Rasulullah .
“Rasulullah juga mencemaskan para pemuda-pemuda diakhir zaman merasa dirinya sudah modern apabila ia sudah berani melawan orang tua.Oleh karena itu pemuda-pemuda sekarang perlu kita bimbing dan kita bina. Nabi riasau melihat orang-orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, ia serahkan dengan pembantu sehingga tingkahlaku anaknya itu sama persisi dengan pembantu,” pungkasnya.



http://kalbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=273272

0 Response to "Kecemasan Baginda Rasul SAW Terhadap Umat Menjelang Wafat"

Posting Komentar