KEMENAG PONTIANAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PONTIANAK, JL. ZAINUDDIN NO.4 KOTA PONTIANAK

Mari Bersungguh Sungguh Mengejar Kebaikan Ramadhan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Mengawali kultumnya ba’da shalat dzuhur,selasa (30/6/2015) di Surau Al-Islah Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak,Drs.H.Ahmad Hanafi,M.Si menyampaikan sabda rasulullah tentang hikmah bulan ramadhan . “ Rasulullah bersabda, puasa ini dibagi menjadi tiga bagian kata rasulullah.
Pertama, sepuluh hari pertama merupakan rahmat dari Allah SWT, sepuluh hari kedua yaitu maghfirah yang Allah berikan kepada kita semua.Yang ketiga, sepuluh hari yang ketiga pembebasan dari api neraka,” tuturnya kepada para jama’ah yang hadir , terdiri dari kepala kantor, kasubbag tata usaha,kasi/penyelenggara dan para staf kantor kementerian agama kota pontianak.
Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kankemenag Kota Pontianak ini mengajak para jama’ah agar bersungguh-sungguh mengejar keberkahan bulan Ramadhan. “Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang berkah, bulan yang mulia, bulan yang istimewa dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya tidak ada.
Oleh karena itu, saya pribadi dan mari kita semuanya yang tinggal 17 hari lagi puasa ini kita benar-benar dan bersungguh-sungguh untuk mengejar keberkahan bulan Ramadhan yang istimewa ini,” ajaknya. Mantan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah ini meminta jama’ah memikirkan apa yang sudah dilakukan selama 12 hari Ramadhan tahun ini.
“ Dua Belas hari apa yang telah kita lakukan, apakah kita zikir? Apakah ibadah lain atau barusan,” katanya “ Oleh karena itu Rasulullah sering mengatakan , bersabda Ramadhan itu adalah bulannya bulan Al-Qur’an, bulan untuk tadarus.
Karena itu ketika zaman dahulu para ulama,para ulama itu Imam Syafi’i ,Imam Ahmad, Maliki itu dia meninggalkan pengajian fikihnya dan sebagainya tetapi dia fokus pada ibadah yang namanya membaca Al-Qur’an. Menurut catatan sejarah Imam Syafi’I ini hafal Al-Qur’an itu umur tujuh tahun.
Umur tujuh tahun berarti kelas dua SD sudah hafal Al-Qur’an dan setiap bulan puasa, sebelum puasa saja dia mengkhatamkan Al-Qur’an itu 30 kali khatam, kemudian kalau bulan puasa dia khatam 1 hari 2 kali, pagi dia khatam, malam dia khatam. Lalu pertanyaannya kita, lalu kita berapa kali kita khatam ? berapa kali kita tadrusan? Alangkah ruginya bu kalau kita hanya sekedar tidur,ngobrol yang tidak manfa’at.
Imam-imam yang terdahulu kemudian ulama-ulama terdahulu, generasi pertama islam itu ketika bulan Ramadhan tiba dia betul-betul bersemangat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Pejabat yang pernah betugas di Kankemenag Kota Singkawang ini juga menuturkan bahwa bulan puasa ini sarana untuk kita membenahi diri. “Puasa itu sarana, tempat untuk kita membenahi diri dari dosa-dosa kita.
Terus terang tempat yang paling ahdhol itu, paling utama adalah bulan puasa dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Jadi, Imam Syafi’I saja bisa 60 kali khatam Al-Qur’an, lalu bagaimana dengan kita ? Kita berusaha bersama-sama, saya secara pribadi juga berusaha, ibu bapak semuanya, mari kesempatan yang mulia, istimewa dan berkah ini.
Siapa jamin tahun depan kita akan bertemu dengan ramadhan,itu tidak jamin bu, tidak tau tahun depan akan hidup, tidak tau kita.Kesempatan yang mulia,yang istimewa ini kita manfra’atkan untuk banyak beramal ibadah,”tuturnya.

http://kalbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=272500

0 Response to "Mari Bersungguh Sungguh Mengejar Kebaikan Ramadhan"

Posting Komentar