KEMENAG PONTIANAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PONTIANAK, JL. ZAINUDDIN NO.4 KOTA PONTIANAK

Surga dan Calon Penghuninya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Setiap kita manusia yang melakukan amal ibadah sesungguhnya hasil akhirnya yang kita inginkan adalah selain ridha Allah itu tentunya yang paling utama dan yang ujung-ujungnya kita akan meraih surga,” kata ustadzah Baitinnur,S.Ag mengawali tausiyahnya di Surau Al-Islah waktu ba’da dzuhur, selasa (7/7/2015), dihadapan para jama’ah yang terdiri dari kepala kantor , kasubbag Tata Usaha, Para Kasi Penyelenggara dan para staf kantor kemenag kota pontianak serta lainnya.
Sebagaimana hari kerja biasanya selama Bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriyah setiap ba’da shalat dzuhur berjama’ah selalu diisi dengan kegiatan kultum atau tausiyah. Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka menambah pengetahuan,pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keislaman untuk para pegawai kemenag kota khususnya dan masyarakat umumnya.
Kemudian , Penyuluh Fungsional Agama Islam Kankemenag Kota Pontianak ini menyampaikan bahwa surga yang merupakan salah satu tujuan kaum muslimin beribadah itu memiliki tingkatan-tingkatannya. “ Yang mana tingkatan surga ini menurut beberapa referensi yang saya baca ada delapan, yang paling tinggi adalah Jannatul Firdaus, Surga Firdaus ini adalah surga yang diinginkan oleh setiap umat manusia.
Tentu kalau kita ingin mencapai level yang paling tinggi amal ibadah kita juga harus lebih tinggi dan lebih tinggi dari surga pada tingkatan yang bawah,” jelasnya. Terkait dengan surga firdaus, PNS golongan IV A ini berusaha menerangkan dengan merujuk Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun ayat 1 sampai 11. “ A’udzubillahi minasysyaithanirrajim, Bismillahirrahmaanirrahiim, Qad aflahal mu’minun, Sesungguhnya berutung orang-orang mukmin.
Siapa saja yang beruntung ? diantaranya adalah yang pada akhirnya ia akan masuk kedalam surga firdaus. Yang pertama, adalah orang yang shalatnya khusu’.Untuk mencapai shalat khusu’ sangat susah pak ya…! Susah untuk mencapai kekhusu’an terlebih lagi kita sedang beraktifitas yang belum selesai terus kita beranjak shalat maka sangat-sangat memungkinkan terganggu shalat kita.
Sehingga shalat kita pada tataran gerakan-gerakan saja tanpa ruhnya,” terangnya. Penyuluh Agama Madya ini melanjutkan. “ Selain shalat khusu’ apalagi ? Orang yang menjauhkan dari perkataan yang tak berguna, orang yang menunaikan zakat, orang yang memelihara kemaluan, orang yang menjaga shalat dan lain sebagainya, diakhir ayat itu dijelaskan bahwa alladzina yarisunal firdaus, orang-orang inilah yang mendapat surga firdaus, surga yang paling tinggi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, pegawai kelahiran tahun 1971 ini menyebutkan nama surga yang paling rendah tingkatanya. “ Kita semua tentu berangan-angan ingin meraih surga meskipun di level yang paling bawah. Jadi dari urutan satu sampai delapan tadi yang paling bawah namanya Surga Khuldi tentu diatasnya ada Jannatun Na’im, Jannatun Ma’wa .Yang terakhir yang paling terendah itu adalah surga khuldi.
Surga Firdaus terbuat dari emas, kalau surga khuldi terbuat dari Marjan yang merah dan warna kuning,wallahu a’ lam,” sebutnya. Terus , Ibunda dari Bany Wildan Nizar dan Ismi Tartila ini meyampaikan keindahan surga . “Kalau kita membayangkan bagaimana keindahan surga, tentu lebih dari itu. Prof. Dr. Quraish Shihab sering menyatakan bahwa disurga itu digambarkan air yang mengalir, ada sungai-sungai, padahal keindahannya lebih dari itu.
Mudah-mudahan kita bisa mengapainya, surga yang terendah pun jadilah, yang penting surga. Tapi alangkah baiknya jika kita bisa mencapai level surga yang tertinggi, tentu derajatnya para nabi dan para rasul,” jelasnya.
Seterusnya, Da’iyah yang beralamat di Komplek Karya Indah I B No.22 Kota Baru Pontianak ini menceritakan riwayat tentang salah seorang muslim yang hidup di zaman baginda Nabi Muhammad SAW dan dikatakan oleh beliau sebanyak tiga kali didepan para shahabatnya yang berkumpul di Masjid bahwa akan datang salah seorang yang merupakan calon penghuni surga , lalu kemudian orang tersebut muncul.
Dan para shahabat yang mendengar dan menyaksikan menjadi penasaran dan berusaha mencari tahu apakah keistimewaan amalan orang yang disebutkan oleh Rasulullah tersebut. Kemudian para shahabat menyelidikinya dengan mengutus Abdullah Bin Amar dengan cara menginap dirumah orang yang dikatakan oleh Rasulullah sebagai calon penghuni surga tersebut.
Dan setelah beberapa hari menginap dan menyelidiki , shahabat tersebut tidak melihat sesuatu amalan yang istimewa yang dilakukan oleh orang yang disebutkan oleh Rasulullah. Karena penasaran dan ingin tahu maka shahabat tersebut berkata jujur menerangkan maksud dan tujuannya sebenarnya menginap serta kemudian menanyakan langsung amalan apa yang menyebabkan Rasulullah sampai mengatakan bahwa engkau adalah salah satu calon penghuni surga.
Orang tersebut menjawab tidak ada amalan kecuali yang engkau lihat akan tetapi yang setiap menjelang tidur aku memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti , menzalimi diriku, aku tidak iri dengki tidak dendam sesama muslim sehingga aku tidur dengan tenang dan aku tidur dengan ihklas. Mendengar penjelasan tersebut akhirnya shahabat yang menyelidiki merasa puas dan tahu rupanya itu amalannya sehingga ia dikatakan calon penghuni surga oleh baginda Rasulullah SAW.
“ Memang banyak kalau kita mau bicara amal ibadah, semua amal keseharian kita bisa berupa amal ibadah, semua orang mampu melaksanakan sadaqah,shalat,zakat dan sebagainya tetapi dalam rangka menjaga hati belum tentu semua orang bisa , belum tentu kita setiap malam bisa mema’afkan orang lain yang menzalimi kita, mema’afkan orang lain yang telah menyakiti perasaan kita, belum tentu kita bisa tidur tenang tidak ada rasa dongkol,tidak ada dendam dan iri dengki.
Jadi, ini rahasianya. Begitu selesai orang ini pamitan dan membicarakan, memberitahukan kepada shahabat-shahabat lain sehingga shahabat lain pun paham kenapa orang ini dikatakan calon penghuni surga,” tutur Baitinnur.
Berkaitan dengan iri , Ustadzah ini membacakan Al- Qur’an surah An Nisa ayat 32 berbunyi : Walaa tatamannaw maa fadhdhala allaahu bihi ba’dhokum ‘alaa ba’dhinn lilrrijaali nashiibun mimmaaktasabuu walinnisaa-i nashiibun mimmaaktasabna was-aluu allaaha min fadhlihi inna allaaha kaana bikulli syay-in ‘aliimaan. Artinya:Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
(Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Terakhir, Da’iyah berkacamata ini mengajak berdo’a dan berpesan kepada dirinya dan jama’ah yang hadir agar menjauhi iri dengki. “Jadi , penyakit iri dan dengki sangat berbahaya.
Istilah populernya SMS, Susah Melihat Orang Senang, Senang Melihat Orang Susah. Sifat ini harus kita hindari. Kita berdo’a semoga kita dijauhkan dari iri dengki dan orang yang berbuat dengki kepada kita. Untuk itu kita sama-sama waspada jangan sampai terjangkit penyakit iri dengki karena kedengkian bisa membakar amal ibadah kita seperti api membakar kayu baker,” pungkasnya. Wallahu A’lam Bishawab


http://kalbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=273848

0 Response to "Surga dan Calon Penghuninya"

Posting Komentar