بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Hari ini, minggu tanggal 20 November 2016 merupakan
hari yang mendebar-debarkan bagi salah satu ustadz / tenaga pengajar TPA Masjid
Sirajuddin Pontianak yang bernama Makmur. Kenapa ?, karena pada hari ini ia
telah mengikuti tes tertulis dalam rangka proses Seleksi Rekrutmen Penyuluh Agama
Islam Non-PNS di MAN 1 yang digelar oleh Kemenag Kota Pontianak. Jadi ,
harap-harap cemas dengan hasil yang nanti akan diperolehnya. Karena ia harus
bersaing ketat dengan para peserta lainnya yang berjumlah sekitar 132 orang
untuk mendapatkan nilai tertinggi di tes tertulis tersebut. Walaupun, tes
tertulis bukan satu-satunya penentu kelulusan karena masih ada tes wawancara
yang harus dijalaninya, besok. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Sunardi,S.H,M.Si Kasubbag Tata Usaha yang
mewakili Kepala Kemenag Kota Pontianak dalam sambutan dan pengarahannya
diketahui bahwa perhitungan nilai dalam proses seleksi ini adalah akumulasi
dari nilai tes tertulis 60% dan nilai Wawancara 40%.
Lelaki yang sudah mengajar selama lebih kurang 25
tahun di TPA sirajuddin ini mengakui tidak sulit di soal-soal agama tetapi tak
mudah di soal-soal umum. “ sebenarnya tak sulit, cuma masalah di undang-undang
banyak tak hafal pasal-pasal,” ungkapnya.
Ayah dua anak, kelahiran Sungai Kunyit ini berharap
bisa mencapai nilai tertinggi dari tes tertulis yang sudah dilewatinya. “
berharap nilai tertinggi,” katanya saat ditemui ba’da shalat isya diruang
kantor TPA yang berdampingan dengan Masjid Sirajuddin.
Ketika ditanya harapannya terkait mengikuti proses
seleksi ini, lelaki yang biasa menjadi petugas khatib jum’at dan petugas fardhu
kifayah ini berharap agar bisa sukses mengikuti rekrutmen. “ Mudah-mudahan
lulus menjadi Penyuluh Non-PNS,” harapnya.
Sebagaimana diketahui telah banyak anak-anak yang
berada di sepanjang jalan Apel ,Kelurahan Sungai Jawi Luar Kecamatan Pontianak
Barat diajar oleh Makmur melalui lembaga TPA Masjid Sirajuddin. Menurutnya
sudah mencapai seribu lebih. Dan alumni-alumni TPA tersebut diantaranya
alhamdulillah sudah banyak yang sukses diantaranya Muhammad Junaidi,S.HI salah
satu hafiz Qur’an dan ASN yang bertugas di KUA Kecamatan Tenggara yang sudah
menyelesaikan program S-2nya. Kemudian , Khairuddin sebagai pegawai Bank Kalbar
Syari’ah Pontianak, Aspar pegawai di Pengadilan Umum Kabupaten Sambas, Zainul
Hadi salah satu pegawai di Pengadilan Umum Kota Singkawang, Sri Amalia salah
satu ASN Kemenag Kota Pontianak yang menjadi guru PAI di SMP Negeri 17 Pontianak. Ini yang
ketahuan, belum lagi yang tidak ketahuan mungkin bisa lebih banyak lagi yang
sudah berhasil.
Mengetahui masa pengabdian yang sudah lama dan
sumbangsih yang banyak diberikan oleh Makmur dan guru TPA lainnya kepada
anak-anak dan kontribusi tak langsung pada Kementerian Agama dalam mengurangi
buta baca tulis Al-qur’an sungguh sangat bangga, tapi disisi lain hati ini
pedih hati karena melihat statusnya masih belum jelas. Karena itu penulis hanya
bisa berdo’a semoga Allah SWT membalas amal baiknya dengan kecukupan ekonominya
dalam kehidupan dunia dan pahala
berlimpah serta keridaan Allah SWT diakhirat ,aamiin Yaa Rabbal ‘alamin
.(Gwn_Ptk).
0 Response to "25 TAHUN NGAJAR TPA, MAKMUR IKUTI REKRUTMEN PENYULUH NON-PNS"
Posting Komentar