بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Setelah usai izin cuti besar dalam rangka
melaksanakan ibadah haji tahun 1437 hijriyah atau 2016, Fitri Aisyah yang
merupakan salah satu ASN Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak kembali
beraktifitas di tempat kerjanya. Seperti sebagian besar orang apabila telah
kembali dari melakukan kegiatan perjalanan yang jauh, ketika kembali berkumpul
bersama keluarga dan temannya akan bercerita tentang perjalanannya. Demikian
juga hal nya dengan Fitri setelah selesai melakukan ibadah haji dan mengunjungi
tempat-tempat bersejarah yang memiliki nilai spiritual di Mekkah dan Madinah,
pada hari pertamanya masuk kantor, selasa (4/10) disela-sela waktu luangnya ia
menyempatkan diri bercerita tentang sekilas pengalaman hajinya. Bagi Fitri yang
bercerita ini merupakan kepuasan batin yang tak bisa digambarkan dalam bentuk
benda berwujud dan bagi rekan kerja yang mendengarkan , ini merupakan sebuah
pengetahuan yang menambah wawasan, insyaallah bermanfaat kedepannya.
Pada momen tersebut banyak hal yang diceritakan oleh
Fitri kepada rekan kerjanya. Salah satunya, Fitri menceritakan pengalamannya
pada saat ia mengunjungi Raudhah salah satu bagian dari Masjid Nabawi di
Madinah . Raudhah adalah suatu area yang berada antara rumah dengan mimbar
nabi. Menurut Fitri di Raudhah antara kelompok lelaki dan perempuan waktu masuk
nya dipisahkan atau tidak bersamaan bercampurbaur. Saat berada disalah satu
tempat mustajab untuk berdo’a di tanah suci tersebut Fitri sangat ingin sekali
melaksanakan shalat di tempat tersebut. Namun, ditempat tersebut penuh sesak
sehingga sulit sekali untuk masuk. Kemudian ,pada saat tersebut Fitri meminta
ampun kehadirat Allah SWT atas dosa dan khilafnya selama ini serta meminta
kepada Allah agar dimudahkan bisa masuk dan shalat di Raudhah. Tak lama
kemudian setelah berdoa, pemandangan menjadi terang dan terbuka jalan yang
kemudian memudahkannya untuk masuk dan shalat di Raudhah, tutur Fitri .Fitri merasakan
dengan yakin bahwa do’a di Raudhah itu memang mustajab. Berkaitan dengan hal
tersebut Sri Suparni ,S.Pd.I salah satu rekan kerja yang penah berkunjung ke
Raudah dalam kegiatan Umrahnya pada beberapa tahun yang lalu, membenarkan karena
terasa susana jiwa di Raudhah memang terasa berbeda .
Secara keseluruhan, Fitri mengatakan bahwa ibadah
haji bagi dirinya mengandung banyak kenikmatan dan ingin balik lagi kesana.
“Nikmatnya luar biasa , pantas jak orang yang sudah
pergi itu mau pergi lagi. Uang puluh juta tidak ada artinya,” ungkap ASN yang
pernah bertugas di Kemenag Kabupaten Melawi. (Gwn_Ptk).
0 Response to "KENANGAN FITRI AISYAH DI RAUDHAH"
Posting Komentar