بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Bangka Belitung Pontianak pada hari ini, selasa (26/05/2015)
melaksanakan acara perpisahan dengan murid-murid kelas VI . Kegiatan
yang dilaksanakan di Gedung Zamrud Khatulistiwa Jl. Ahmad Yani tersebut
dalam rangka melepas peserta didik yang sudah tamat proses belajarnya di
MIN Babel selama enam tahun.
Sebanyak
76 orang murid yang didampingi para orang tuanya mengikuti kegiatan
tersebut. Selain itu, hadir pula para undangan yang meliputi Kepala
Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak , Kepala MIN Teladan, Kepala MIN Paal Lima, Pengawas TK/SD Pontianak Tenggara, Pengurus Komite MIN Babel serta lainnya.
Acara pelepasan siswa MIN Bangka Belitung Pontianak tahun pelajaran 2014/2015 yang dimulai pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB
tersebut dimeriahkan dengan berbagai hiburan dari para peserta didik
yang terdiri dari penampilan group qasidah, tundang, tarian , drama ,
puisi, takwondo dan lagu-lagu.
Selain itu juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada murid-murid MIN Babel yang berprestasi. Dalam acara ini, selain penyampaian sambutan oleh kepala MIN
Babel, juga ada sambutan lainnya yakni dari Ketua Komite, Perwakilan
Orang Tua Murid dan Kepala Kankemenag Kota Pontianak. Ada juga, kesan
dan pesan dari orang tua.
Sebelum
sambutan kepala mardrasah terlebih dahulu penyampaian laporan kegiatan
yang disampaikan oleh Rahmad,S.Pd. Dalam laporannya Rahmad mengatakan
kepada para hadirin bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap
tahun.”Pelepasan siswa ini merupakan yang kesembilan kalinya sejak tahun
pelajaran 2006/2007 sampai dengan tahun pelajaran ini 2014/2015.
Untuk
tahun ini jumlah siswa kelas enam yang serahkan kembali kepada orang
tua masing-masing sebanyak 76 orang yang terdiri dari 22 orang siswa
laki-laki dan 54 orang siswa perempuan,”ungkapnya. Pada kesempatan
tersebut, kepala MIN Bangka Belitung Pontianak H. Susbakti,S.Pd menyampaikan harapannya agar peserta didiknya memperoleh nilai yang memuaskan.
”
Kita berdoa, semoga anak kita berjumlah 76 orang itu bisa berhasil
dengan nilai yang baik , bisa melanjutkan kejenjang berikutnya di tempat
yang diinginkan,” katanya dalam sambutannya. Susbakti menyarankan agar
anak-anak alumni MIN Babel melanjukan ke MTs
Negeri. “ Kalau boleh kami menyarankan, mudah-mudahan anak-anak kita
bisa masuk MTs N 1 dan MTsN 2 dan tidak menutup kemungkinan ada yang
melanjutkan ke pesantren,” sarannya.
PNS
Kementerian Agama itu juga berharap agar anak-anak ini nanti di masa
depan bisa bermanfaat dalam kebaikan. “Kita semua berharap kepada
mereka, supaya mereka bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan
bangsa serta selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.aamiin yaa
rabbal’alamin,” do’anya.
Pada acara
yang meriah tersebut kepala kemenag kota pontianak menyampaikan
sambutannya, Drs. H. Dja’far.A, M.Si mengharapkan agar anak-anak ini
melanjutkan pendidikannya agamanya secara berkelanjutan. “Kalau kita
bicara madrasah, yang sepantasnya tamatan ibtidaiyah itu wajib masuk ke
madrasah tsanawiyah negeri ataupun swasta agar nyambung pengetahuannya,”
harapnya.
Pejabat yang semangat
dalam mengaktifkan safari jum’at di kota pontianak ini sangat
mengapresiasi para orang tua yang sudah memasukan anak-anaknya di
madrasah. “Atas nama kepala kantor kementerian agama kota pontianak,
mengucapkan ribuan terima kasih kepada orang tua murid yang sadar.
Yang
diberikan kesadaran oleh Allah menitipkan anaknya di madrasah, bapak
ibu sudah tidak repot-repot lagi mengajarkan anaknya sembahyang, boleh
jadi anaknya lebih rajin dari bapak ibunya.Karena di madrasah disuruh
rajin shalat, disuruh rajin mengaji,”tuturnya. KPA Kemenag Kota pontianak ini mengatakan tidak gampang dalam mendidikan anak sehingga terbentuk generasi yang shaleh.
“
Kita sebagai orang tua dan pendidik tidak boleh berhenti berdo’a. Tidak
gampang, panjang waktunya dalam mendidik anak, harus ada keteladanan
yang kita berikan. Semua itu dalam rangka menciptakan qurrata a’ayun,”
katanya. Mantan guru ini juga mengatakan enak jadi guru.
“Latar belakang saya adalah guru. Saya juga guru dulu guru PGA pertama di singkawang empat tahun, pindah di pontianak PGA dialih fungsikan jadi MAN
2 selama satu tahun, pindah ke Ketapang sebagai kepala MTs N lima
tahun, pindah lagi ke Sui.Besar Ketapang lima tahun dan pindah lagi ke MAN
Ketapang lebih kurang empat tahun. Enak jadi guru ada kebangaan. Guru
adalah pekerjaan paling mulia,” ungkapnya kepada semua yang hadir pada
acara tersebut.
Pejabat yang gemar
nonton tim sepak bola Barca ini menjelaskan peranan penting pondok
pesantren madrasah bagi Negara ini. “Kalau bapak ibu mau melihat gaya
pendidikan asli tradisional bangsa ini , itu lah madrasah, dulu belum
formal ,masih berada dalam lingkungan pesantren. Jauh sebelum negeri ini
(NKRI) lahir , pondok pesantren madrasah
sudah ada,bahkan lewat pondok pesantren madrasah kemerdekaan kita
peroleh dengan izin dan rahmat Allah,”jelasnya.
Diakhir sambutannya , orang nomor satu di lingkungan kankemenag kota pontianak ini mengucapkan terima kasih kepada kepala MIN
Bangka Belitung Pontianak dan jajarannya yang telah mendidik anak-anak.
“ Saya sebagai kepala kementerian agama kota pontianak mengucapkan
terima kasih kepada pak haji (H. Susbakti,S.Pd) dan dewan guru .
Walaupun
dewan gurunya lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki tapi
hikmahnya banyak perempuan madrasah menjadi sejuk ,” pungkasnya.
Alhamdulillah , kegiatan pelepasan siswa MIN Bangka Belitung Pontianak tahun pelajaran 2014/2015 berjalan dengan lancar dan meriah.http://kalbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=263057
0 Response to "Perpisahan Kelas VI MIN Bangka Belitung Pontianak"
Posting Komentar