KEMENAG PONTIANAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PONTIANAK, JL. ZAINUDDIN NO.4 KOTA PONTIANAK

5 Sifat Ujub yang menghalang kita ke Syurga

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menyebut bentuk-bentuk Ujub :
1- Ujub dengan ilmu.
2- Ujub dengan harta.
3- Ujub dengan kekuatan.
4- Ujub dengan kehormatan.
5- Ujub dengan Ibadah.
Kitab Mengapa Rasulullah SAW Tidak Mudah Sakit – M/S : 96-97.
Suntingan daripada
http://abdullahissgafa.blogspot.com/2012/08/riya-dan-ujub.html
Ammar Fauzan
Ringkasan Kajian Ustadz Firanda Andirja,MA tentang “Bahaya ‘Ujub”Bismillaah.
Ada beberapa penyakit yang dapat merusak amalan, di antaranya adalah penyakit riya’ & ‘ujub.
Ibnu Mubarok berkata (yang artinya) : “Saya tidak menemui sesuatu yang berbahaya menimpa orang yang beribadah, selain ujub.”
Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wasallam- juga telah mengingatkan bahaya ‘ujub :لَوْ لَمْ تَكُوْنُوا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبَ الْعُجْبَ “Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub ! ujub !”
(HR Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no 5303)
Al-Munaawi berkata :
كَرَّرَهُ زِيَادَةً فِي التَّنْفِيْرِ وَمُبَالَغَةً فِي التَّحْذِيْرِ، وَذَلِكَ لِأَنَّ الْعَاصِي يَعْتَرِفُ بِنَقْصِهِ فَيُرْجَى لَهُ التَّوْبَةُ وَالْمُعْجَبُ مَغْرُوْرٌ بِعَمَلِهِ فَتَوْبَتُهُ بَعِيْدَةٌ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi-ngulanginya (*ujub !, ujub !) sebagai tambahan (penekanan) untuk menjauhkan (*umatnya) dan sikap berlebih-lebihan dalam mengingatkan (*umatnya). Hal ini dikarenakan pelaku maksiat mengakui kekurangannya maka masih diharapkan ia akan bertaubat, adapun orang yang ujub maka ia terpedaya dengan amalannya, maka jauh/sulit baginya untuk bertaubat” (At-Taisiir bisyarh Al-Jaami’ as-Shoghiir 2/606)’Ujub termasuk syirik asghar sebagaimana begitu juga dengan riya’.
Mengapa ujub termasuk syirik asghar?
Kalau riya’ sudah jelas termasuk syirik asghar,karena ketika dia beribadah ia menyekutukan ALLOH. Ia mengaku ikhlas mengharap ridho ALLOH,tetapi juga mengharapkan pujian dari orang lain.
Bagaimana dengan ‘ujub?
Karena orang yang beramal sholeh harus menyadari bahwa amalan shalihnya semata-mata karena hidayah dan pertolong ALLOH Ta’ala. Lalu ketika ia mensyarikatkan amalan shalih itu terhadap dirinya -maksudnya ia berbuat amalan shalih HANYA karena semata-mata usahanya-, maka itu termasuk ujub dan ujub termasuk syirik asghar. Menurut Al-Munawwir,’Ujub itu punya tanda-tanda,di antaranya :
Seseorang tatkala berdo’a,kemudian do’anya itu tidak dikabulkan,ia merasa heran.
Seseorang yang merasa apabila orang lain bersikap kurang ajar dengan dia,,ia mengatakan orang tersebut akan kualat.
Ujub dengan pemikiran dan akalnya,ini terjadi pada orang pintar. Ciri-cirinya iangeyelan. Karena,kalau ia mengaku salah,ia merasa turun derajatnya.
Tidak ada rasa tawadhu’ di hadapan orang lain. Padahal,orang yang ‘ujub terhadap ilmunya,da’wahnya,amalannya,ia akan dianggap rendah di hadapan ALLOH Ta’ala.
ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri”
(HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam as-shahihah no 1802)Jenis-jenis ujub yang disebutkan para ulama,antara lain :
‘Ujub dalam amalan
‘Ujub dalam kekuatan. Ini terjadi ketika perang Hunain. Ketika itu jumlah kaum muslimin jauh lebih banyak dibandingkan kaum musyrikin. Lalu,ada beberapa shahabat yang nyeletuk,”jumlah kita banyak,kita pasti menang.” Hal ini sempat membuat Rosululloh cemas,lalu akhirnya di awal peperangan kaum Muslimin kalah. Sampai akhirnya ALLOH memperingatkan kaum muslimin,dan kemudian para shahabat sadar dan kemudian umat Muslimin berhasil menang setelah memperbaiki ‘aqidah mereka,salah satunya membersihkan diri dari sikap ‘ujub tersebut.
‘Ujub dalam keberhasilan. Seperti yang terjadi pada Qorun yang menganggap hartanya yang sangat melimpah ruah itu hanya semata-mata karena ilmu dan usahanya,tanpa meyakini ada pertolongan ALLOH. Adapun di sesi tanya jawab,al-ustadz menjawab beberapa pertanyaan. Di antaranya :
1. Bagaimana cara agar tidak ujub?
Jawab :
Pertama,dengan mengingat hakikat diri kita. Sekiranya dosa itu ada baunya,niscaya tidak akan ada yang mau duduk di dekat kita.
Syaithon memperdaya manusia dengan membuatnya hanya mengingat amalan-amalan shalih yang telah dikerjakannya dan membuat manusia lupa dengan dosa serta maksiat yang telah ia perbuat.Kedua, dengan menyadari bahwa kelebihan yang ada di diri kita bisa lenyap seketika dan ini sangat mudah bagi ALLOH Ta’ala. Ketiga, dengan membandingkan diri kita. Kita tidak apa-apanya dibandingkan dengan generasi terdahulu. Bagaimana semangat beribadah,beramal,berjuang generasi terdahulu. Itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan antara kita dengan mereka.
2. Bolehkah PD (Percaya Diri)?
Percaya Diri yang tidak boleh adalah ketika PD itu tanpa meyakini bahwa ALLOH menolong kita dan itu termasuk ‘ujub.
Percaya diri,bersikap optimis bahwa kita bisa melakukan sesuatu atau berhasil meraih sesuatu,hendaknya diiringi dengan keyakinan bahwa ALLOH lah yang memberi kita hidayah dan pertolongan untuk meraih segala sesuatu.
3. Apa bedanya antara ‘UJUB dengan SOMBONG?
‘Ujub itu adalah sarana yang mengantarkan ia pada sombong. Orang yang ‘ujub belum tentu ia sampai ke tahapan sombong.
4. Adakah kaitannya terkabulnya sebuah do’a dengan tempat & waktu do’a itu dipanjatkan?
Memang benar ada tempat dan waktu yang diutamakan untuk berdo’a,tapi yang paling utama dari sebuah do’a itu adalah keadaan hati kita. Ketika berdo’a hati kita harus benar-benar yakin akan pengabulan ALLOH Ta’ala.
Usroh Umar bin Khattab,UniRes UMY gedung U, 16 Rajab 1433 H
*mohon koreksinya jika ada kekeliruan*
Artikel tulisan Ustadz Firanda Andirja,MA tentang “Bahaya Ujub” bisa dibaca
Download kajiannya di :http://www.kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Abu%20Abdil%20Muhsin%20Firanda%20Andirja/Riya%20dan%20Ujub%20(Kajian%20di%20Lombok)



 sumber :https://peribadirasulullah.wordpress.com/2012/11/16/5-sifat-ujub-yang-menghalang-kita-ke-syurga/




0 Response to "5 Sifat Ujub yang menghalang kita ke Syurga"

Posting Komentar