Pengukuran Arah Kiblat Surau Kampus FISIPOL UNTAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

---

Kemarin ,senin (27/04/2015) pukul 09.05 sampai dengan 10.40 WIB Tim yang ditugaskan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak bekerjasama dengan Kanwil Kemenag Prov. Kalbar melaksanakan kegiatan pengukuran arah kiblat Surau Nuruddin Kampus Fisipol Untan Jl. Prof.Dr.H. Hadari Nawawi Pontianak.

Pengukuran tersebut dalam rangka menindaklanjuti permohonan dari pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Untan kepada Kankemenag Kota Pontianak melalui surat nomor : 1903/UN22.5/TU/2015 tertanggal 13 April 2015. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Fisipol bahwa kampus akan membangun kembali surau Nuruddin yang sebelumnya berupa bangunan musholla yang sudah dirobohkan.

Sekitar pukul 09.05 WIB Tim yang melakukan pengukuran berjumlah enam orang yang terdiri dari Didin Setiawan,S.Sos.I, M. Nazaruddin,S.Pd.I, Melati Murni, Jema’at,S.Ag, M.Si, Rizal,S.HI dan Suhaidir Saputra,S.HI tiba di kampus dan disambut dengan ramah oleh Dr. Mochtaria M.Nuh, M.Si dan Abdullah,SH, MH diruangan Dekan.

Setelah berbicang-bincang beberapa saat tim bersama pihak kampus menuju ke lokasi pengukuran. Mulai pukul 09.21 WIB tim sudah mulai bekerja dan Alhamdulillah, dengan menggunakan peralatan yang sudah dipersiapkan, tim yang bertugas bisa menentukan arah kiblat lokasi Surau Nuruddin di lingkungan kampus Fisipol tersebut.

Walaupun sebelumnya ada sedikit kendala yaitu cuaca yang mendung menutupi sinar matahari sehingga tim yang bekerja harus bersabar menunggu beberapa saat. Dan setelah awan berlalu , matahari memancarkan sinarnya barulah tim bisa bekerja dan mengukur serta menentukan arah kiblatnya.

Nampak hadir dilokasi menyaksikan tim pengukuran arah kiblat bekerja pihak dari kampus Fisipol yaitu Dr. Mochtaria M.Nuh, M.Si dan Abdullah,SH, MH dan yang lainnya. “ Maka tadi kita hitung berdasarkan theodolit arah kiblatnya itu 262 derajat 44 menit 37,1 detik , itu hasil hitungan kita.

Tapi intinya kita menggunakan alat itu dengan matahari, walaupun alat kita canggih kalau tidak ada sinar matahari susah juga. Apalagi sekarang musim hujan, maka kita gunakan beberapa alat, Theodolit kita gunakan, kompas kita gunakan, GPS kita gunakan, laptop kita gunakan, alat untuk matahari kita gunakan. semua alat kita gunakan biar hasilnya akurat, “ ungkap Jema’at,S.Ag, M.Si yang merupakan ahli dalam pengukuran dan penentuan arah kiblat dari kanwil kemenag prov. Kalbar.

Dalam suasana hujan gerimis arah kiblat yang sudah berhasil didapat kemudian dengan cepat di kasih tanda dengan memasang papan dan tali. Adapun tujuannya agar tidak terjadi pergeseran dan memudahkan pihak terkait dalam proses membangun surau dengan arah kiblat yang tepat.

Karena jika satu derajat saja terjadi pergeseran itu sama dengan 11 Kilometer berubahnya arah kiblat. “Beda satu derajat sama dengan 11 kilometer itu,” jelas Jema’at.

http://kalbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=256160

Tweet