Akbar Rizky Rahmansyah memukau di Final

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Tidak hanya Muhammad Hanafi Nasution asal Sumut, Manarul Huda dari Provinsi Banten, Malika Khaira Khalqillah Kalimantan Barat, Helfino Eko Fumiyo  Banten dan Ramadan Najwa Kalimantan Selatan yang tampil di babak final STQN XXV tahun 2019 di Alun-alun Kapuas ,Pontianak, Kalimantan Barat.
Akbar Rizky Rahmansyah asal Provinsi Papua pun tidak mau ketinggalan,   setelah berhasil meloloskan diri, bersaing dengan 64 peserta lainnya di babak penyisihan , akhirnya Akbar Rizky pada hari kamis (4/7/2019), tampil kembali di mimbar tilawah STQN , di Alun-alun Kapuas. Sama dengan finalis lainnya tersebut, penampilan Akbar Rizky di mimbar bergengsi di atas sungai kapuas ini pun dalam rangka mengikuti babak penentuan juara pertama sampai tiga pada cabang tilawah golongan anak-anak kelompok putra , Seleksi Tilawatil Qur’an Nasional XXV tahun 2019.
Jika pada babak sebelumnya , peserta dengan nomor TQ 108 ini mesti membacakan ayat suci Al-Qur’an surah Ali Imran yang dimulai dari ayat 164, maka dalam penampilannya di final, berdasarkan petunjuk dari MC Dulhadi, S.Pd.I, Qori’ dengan baju koko warna hitam ini mesti melantunkan kalam ilahi yang surah Ath-Taubah yang dimulai dari ayat 43.

Dalam  kesempatan tersebut ,finalis dengan nomor TQ 108 ini membacakan ayat suci Al-Qur’an dengan merdu , disaksikan oleh masyarakat umum di sekitar taman alun-alun kapuas dan dewan hakim yang bertugas di dalam tenda STQN. Pada saat tersebut dewan hakim yang bertugas menyimak serta menilai Akbar Rizky ,terdiri dari pimpinan dewan hakim, ketua Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo ,MA, Wakil Ketua ,KH. Drs.M. Basri HAR, Sekretaris Dr.M.Ramli .M, MA, Wakil Sekretaris H. Jamaluddin M.Nur, M.Pd.I . Majelis Hakim berjumlah dua belas orang dengan ketua majelis  Drs. H. Ahmad Muhajir yang menilai lagu, dan anggota-anggota yang meliputi KH. R. Rusdi Hassannusi menilai tajwid, H. Nur Faqih Fanani, S.Ag menilai tajwid, Drs. H. Fajaruddin Sigak menilai tajwid, Prof. Dr. Ahmad Zahro menilai fashahah , Drs. H. Chairuddin Halim menilai fashahah, H. Syahrir Ali Basya,Ma menilai fashahah, Hj. Sarini Abdullah menilai lagu,  Hj. Nur ‘aini AS,SH,MH menilai lagu, KH.Thoha Kottu menilai suara , Drs. H.Muhammad Ishaq ,MH menilai suara,  Hj.Nursiyah Ismail menilai suara, Hj. Munawarah, S.Pd.I menilai suara, H. Munjaedi,S.Pd.I dan Arief Rizal,S.Kom panitera.
Tidak jauh berbeda dengan peserta lainnya , finalis yang berusia 13 tahun naik kelas satu SMA ini pun berharap bisa menjadi yang terbaik di kelompok putra cabang tilawah anak-anak pada STQN 2019. “ InsyaAllah, dapat memberikan yang terbaik untuk provinsi Papua ,” katanya saat diwawancarai beberapa saat setelah tampil di mimbar tilawah STQN.
Sebelum itu , siswa yang baru naik kelas satu SMA ini mengungkapkan perasaannya saat tampil. “ perasaan waktu tampil agak deg-degan, setelah selesai, lega…,” ungkapnya. (admin)

Tweet