بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Mutiara Salaf penulis pertama kali berbagi:
MANISNYA SIFAT QONA'AH
Bismillaah...
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan kepadanya.” [Hadits shahih riwayat Muslim (no. 1054)]
Hadits yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan seorang muslim yang memiliki sifat qanaa’ah[Lihat kitab Syarhu Shahiihi Muslim tulisan imam an-Nawawi (7/145)], karena dengan itu semua dia akan meraih kebaikan dan keutamaan di dunia dan akhirat, meskipun harta yang dimilikinya sedikit[Lihat kitab Faidhul Qadiir (4/508)]
Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
●Arti qana’ah adalah merasa ridha dan cukup dengan pembagian rezeki yang Allah Ta’ala berikan[Ibid]
●Sifat qana’ah adalah salah satu ciri yang menunjukkan kesempurnaan iman, karena sifat ini menunjukkan keridhaan orang yang memilikinya terhadap segala ketentuan dan takdir Allah, termasuk dalam hal pembagian rezeki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan merasakan kemanisan (kesempurnaan) iman, orang yang ridha kepada Allah Ta’ala sebagai Rabb-nya dan Islam sebagai agamanya, serta (nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya.” [Hadits shahih riwayat Muslim (no. 34)]
Arti “ridha kepada Allah sebagai Rabb” adalah ridha kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan dan pilihanNya, serta kepada apa yang diberikan dan yang tidak diberikanNya[Lihat kitab Fiqhul Asma-il Husna (hal. 81)]
●Yang dimaksud dengan rezeki dalam hadits ini adalah rezeki yang diperoleh dengan usaha yang halal, karena itulah yang dipuji dalam Islam[Lihat kitab Faidhul Qadiir (4/508)]
●Arti sabda beliau, “…yang secukupnya” adalah yang sekadar memenuhi kebutuhan, serta tidak lebih dan tidak kurang[Lihat kitab Syarhu Shahiihi Muslim (7/145) dan Faidhul Qadiir (4/508)], inilah kadar riekei yang diminta oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Allah untuk keluarga beliau , sebagaimana dalam doa beliau, “Ya Allah, jadikanlah rezeki (yang Engkau limpahkan untuk) keluarga (Nabi) Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam) Quutan.” [Hadits shahihi riwayat al-Bukhari (no. 6095) dan Muslim (no. 1055)]. Artinya: yang sekadar bisa memenuhi kebutuhan hidup/ seadanya[Lihat kitab Syarhu Shahiihi Muslim (7/146)].
●Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya kemewahan dunia (harta), akan tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (kecukupan) dalam jiwa (hati).” [Hadits shahih riwayat al-Bukhari (no. 6081) dan Muslim (no. 120)].
●Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “…Ridhalah (terimalah) pembagian yang Allah tetapkan bagimu, maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya (merasa kecukupan).” [HR at-Tirmidzi (no. 2305) dan Ahmad (2/310), dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani]
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA
Artikel www.manisnyaiman.com
Sumber: http://manisnyaiman.com/keutamaan-sifat-qona’ah/
Bismillaah...
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan kepadanya.” [Hadits shahih riwayat Muslim (no. 1054)]
Hadits yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan seorang muslim yang memiliki sifat qanaa’ah[Lihat kitab Syarhu Shahiihi Muslim tulisan imam an-Nawawi (7/145)], karena dengan itu semua dia akan meraih kebaikan dan keutamaan di dunia dan akhirat, meskipun harta yang dimilikinya sedikit[Lihat kitab Faidhul Qadiir (4/508)]
Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
●Arti qana’ah adalah merasa ridha dan cukup dengan pembagian rezeki yang Allah Ta’ala berikan[Ibid]
●Sifat qana’ah adalah salah satu ciri yang menunjukkan kesempurnaan iman, karena sifat ini menunjukkan keridhaan orang yang memilikinya terhadap segala ketentuan dan takdir Allah, termasuk dalam hal pembagian rezeki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan merasakan kemanisan (kesempurnaan) iman, orang yang ridha kepada Allah Ta’ala sebagai Rabb-nya dan Islam sebagai agamanya, serta (nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya.” [Hadits shahih riwayat Muslim (no. 34)]
Arti “ridha kepada Allah sebagai Rabb” adalah ridha kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan dan pilihanNya, serta kepada apa yang diberikan dan yang tidak diberikanNya[Lihat kitab Fiqhul Asma-il Husna (hal. 81)]
●Yang dimaksud dengan rezeki dalam hadits ini adalah rezeki yang diperoleh dengan usaha yang halal, karena itulah yang dipuji dalam Islam[Lihat kitab Faidhul Qadiir (4/508)]
●Arti sabda beliau, “…yang secukupnya” adalah yang sekadar memenuhi kebutuhan, serta tidak lebih dan tidak kurang[Lihat kitab Syarhu Shahiihi Muslim (7/145) dan Faidhul Qadiir (4/508)], inilah kadar riekei yang diminta oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Allah untuk keluarga beliau , sebagaimana dalam doa beliau, “Ya Allah, jadikanlah rezeki (yang Engkau limpahkan untuk) keluarga (Nabi) Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam) Quutan.” [Hadits shahihi riwayat al-Bukhari (no. 6095) dan Muslim (no. 1055)]. Artinya: yang sekadar bisa memenuhi kebutuhan hidup/ seadanya[Lihat kitab Syarhu Shahiihi Muslim (7/146)].
●Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya kemewahan dunia (harta), akan tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (kecukupan) dalam jiwa (hati).” [Hadits shahih riwayat al-Bukhari (no. 6081) dan Muslim (no. 120)].
●Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “…Ridhalah (terimalah) pembagian yang Allah tetapkan bagimu, maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya (merasa kecukupan).” [HR at-Tirmidzi (no. 2305) dan Ahmad (2/310), dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani]
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA
Artikel www.manisnyaiman.com
Sumber: http://manisnyaiman.com/keutamaan-sifat-qona’ah/
0 Response to "MANISNYA SIFAT QONA'AH"
Posting Komentar