بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
- Selasa, 03 April 2018 10:28 WIB
Jakarta (Kemenag) - Rifdah Farnidah, gadis berusia 22 tahun dan
juara dua Musabaqah Hafalan Alquran (MHQ) Internasional Tahun 2018 di
Jordania mengaku sangat bersyukur karena dapat mewujudkan impiannya
menjadi seorang penghafal Alquran dan meraih prestasi di ajang MHQ
Internasional.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mewujudkan impian saya, ini juga karena dukungan orang tua saya yang selalu berpuasa setiap kali saya mengikuti musabaqah agar diberikan kelancaran mengikuti MHQ," ujar mahasiswi Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta usai bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Senin (02/04).
Proses menghafal Alquran, ia lakukan setiap usai shalat tahajud, karena waktu-waktu itu menurutnya mempermudah proses menghafal.
"Tahap pertama saya menghafal satu halaman dahulu, setiap ayatnya dihafal berulang-ulang hingga hafal betul, biasanya 1 hari dapat lima halaman Alquran," ucapnya.
Ia menuntaskan hafalan 30 juz dalam kurun waktu 7 tahun, mulai menghafal sejak usia 10 tahun, dan menyelesaikannya saat tamat Madrasah Aliyah.
Lalu bagaimana kiat menjaga hafalannya, Firda menyampaikan, ia terus mengulangnya setiap harinya paling sedikit 5 juz.
"Saya biasanya tidak berurutan, misal setelah shalat Shubuh mengulang hafalan (murojaah) juz 1, setelah Dzuhur juz 11, dan setelah Maghrib juz 21," katanya.
"Mengapa tidak berurutan, supaya tidak ada kecemburuan antara juz lain, itu metode menghafal yang saya lakukan," ujarnya tersenyum.
Ketika ditanya, adakah pantangan agar hafalannya terjaga dan dirinya masih muda. Menurutnya, sementara ini tidak mau berhubungan dengan lawan jenis dahulu.
Ia mengaku prihatin, saat ini banyak generasi muda dan masih sekolah sudah pacaran. Menurutnya, akan mempersulit menghafal Alquran dan menjaganya.
Sebagai anak muda, Rifdah ingin menemukan generasi penghafal Alquran, khususnya generasi muda sekarang yang sudah terkontaminasi gadget dan media sosial.
"Mudah-mudahan selanjutnya banyak generasi muda yang menghafal Alquran," ucapnya.
Ia berpesan bagi generasi muda untuk tetap semangat membaca, menghafal dan mengkaji Alquran. Karena sesungguhnya, ujarnya, bagi siapa yang membaca, menghafal, dan mengkaji Alquran akan mendapat syafaat di hari kiamat.
Rifdah bersama 3 hafidz lainnya saat berfoto bersama Menag Lukman Hakim Saifuddin
Rifdah (Jakarta) bersama tiga hafidz lainnya; Muhammad Abdul Faqih (Jawa Tengah) Juara III Musabaqah Hafalan Alquran (MHQ) tahun 2017 di Arab Saudi, Faisal Ilahi (Riau), Juara II MHQ tahun 2017 di Bahrain, dan Ayatullah Ahmad Syuro (Banten) Juara III MHQ+Tilawah Tahun 2017 di Maroko mendapat hadiah berupa uang pembinaan dari Kementerian Agama yang diserahkan Menteri Agama.
Tampak hadir, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Direktur Penais Khoirudddin, Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Saiful Mujab, keluarga dan pembimbing para hafidz.
SUMBER :https://kemenag.go.id/berita/read/507347/kiat-rifdah-farnidah-menghafal-alquran-dan-menjaga-hafalannya
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mewujudkan impian saya, ini juga karena dukungan orang tua saya yang selalu berpuasa setiap kali saya mengikuti musabaqah agar diberikan kelancaran mengikuti MHQ," ujar mahasiswi Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta usai bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Senin (02/04).
Proses menghafal Alquran, ia lakukan setiap usai shalat tahajud, karena waktu-waktu itu menurutnya mempermudah proses menghafal.
"Tahap pertama saya menghafal satu halaman dahulu, setiap ayatnya dihafal berulang-ulang hingga hafal betul, biasanya 1 hari dapat lima halaman Alquran," ucapnya.
Ia menuntaskan hafalan 30 juz dalam kurun waktu 7 tahun, mulai menghafal sejak usia 10 tahun, dan menyelesaikannya saat tamat Madrasah Aliyah.
Lalu bagaimana kiat menjaga hafalannya, Firda menyampaikan, ia terus mengulangnya setiap harinya paling sedikit 5 juz.
"Saya biasanya tidak berurutan, misal setelah shalat Shubuh mengulang hafalan (murojaah) juz 1, setelah Dzuhur juz 11, dan setelah Maghrib juz 21," katanya.
"Mengapa tidak berurutan, supaya tidak ada kecemburuan antara juz lain, itu metode menghafal yang saya lakukan," ujarnya tersenyum.
Ketika ditanya, adakah pantangan agar hafalannya terjaga dan dirinya masih muda. Menurutnya, sementara ini tidak mau berhubungan dengan lawan jenis dahulu.
Ia mengaku prihatin, saat ini banyak generasi muda dan masih sekolah sudah pacaran. Menurutnya, akan mempersulit menghafal Alquran dan menjaganya.
Sebagai anak muda, Rifdah ingin menemukan generasi penghafal Alquran, khususnya generasi muda sekarang yang sudah terkontaminasi gadget dan media sosial.
"Mudah-mudahan selanjutnya banyak generasi muda yang menghafal Alquran," ucapnya.
Ia berpesan bagi generasi muda untuk tetap semangat membaca, menghafal dan mengkaji Alquran. Karena sesungguhnya, ujarnya, bagi siapa yang membaca, menghafal, dan mengkaji Alquran akan mendapat syafaat di hari kiamat.
Rifdah bersama 3 hafidz lainnya saat berfoto bersama Menag Lukman Hakim Saifuddin
Rifdah (Jakarta) bersama tiga hafidz lainnya; Muhammad Abdul Faqih (Jawa Tengah) Juara III Musabaqah Hafalan Alquran (MHQ) tahun 2017 di Arab Saudi, Faisal Ilahi (Riau), Juara II MHQ tahun 2017 di Bahrain, dan Ayatullah Ahmad Syuro (Banten) Juara III MHQ+Tilawah Tahun 2017 di Maroko mendapat hadiah berupa uang pembinaan dari Kementerian Agama yang diserahkan Menteri Agama.
Tampak hadir, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Direktur Penais Khoirudddin, Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Saiful Mujab, keluarga dan pembimbing para hafidz.
SUMBER :https://kemenag.go.id/berita/read/507347/kiat-rifdah-farnidah-menghafal-alquran-dan-menjaga-hafalannya
0 Response to "Kiat Rifdah Farnidah Menghafal Alquran dan Menjaga Hafalannya"
Posting Komentar